Desain kusen angin – angin yang boros material

Untuk desain rumah yang banyak mengaplikasikan konsep kusen angin-angin yang langsung menyatu dengan kusen pintu dan jendela, adalah jenis desain yang banyak digunakan pada periode pertengahan 90-an sampai pertengahan tahun 2000-an. Desain ini adalah pengembangan dari desain ventilasi terbuka yang sudah banyak diaplikasikan pada tahun-tahun sebelumnya.

Borosnya penggunaan desain kusen angin-angin yang menyatu dengan kusen pintu dan jendela seperti ini, dapat kita lihat dari penggunaan materialnya. Misalkan saja kusen tersebut kita buat dari bahan kayu, maka dapat dipastikan bahwa kita akan membutuhkan kayu dalam jumlah yang cukup banyak, karena panjang dari keliling jendela yang digabung dengan angin-angin dapat menjadi sangat panjang jatuhnya. Lalu jika harga kayu seperti sekarang ini, yang sangat mahal, maka penggunaan desain seperti ini sudah tidak ekonomis lagi.

Bila kita menggunakan sistem borongan dalam mengerjakan rumah kita, maka biasanya untuk pekerjaan pintu, jendela, dan juga angin-angin. Akan dilakukan perhitungan secara tersendiri, tergantung dari berapa jumlah lubangnya. Misalkan saja satu buah pintu akan dihitung satu lubang, satu jendela akan dihitung satu lubang, begitupun jika ada angin-angin, maka satu angin-angin akan tetap dihitung menjadi satu lubang. Jika kita membuat satu pintu dengan satu jendela, maka akan dihitung dua lubang, jika diatasnya kita tambahkan angin-angin, maka jumlahnya akan dihitung menjadi empat lubang. Karena itu jika kita menambahkan angin-angin di atas pintu dan jendela maka sudah dapat dipastikan bahwa jumlah lubang yang dihitung akan semakin banyak, demikian juga ongkos pemasangannya.

Desain seperti ini, memang pada waktu itu membuat rumah menjadi nampak lebih gagah, karena bentuk dari jendela dan pintu yang nampak lebih tinggi jika digabung dengan angin angin. Tetapi lama-kelaman banyak orang mulai menyadari bahwa angin-angin yang ada di atas pintu dan jendela tersebut tidak terlalu banyak fungsinya, fungsi tersebut hanya membantu untuk memasukkan cahanya saja, tetapi tidak dapat membantu sirkulasi udara seperti ventilasi terbuka, karena untuk membuka-tutup angin-angin yang menyatu seperti ini, akan sangat merepotkan, hal ini karena posisinya yang menyulitkan. Lagi pula proses pembersihan kaca angin-angin seperti ini lebih sulit karena posisinya yang cukup tinggi.

Setelah boomingnya desain minimalis untuk rumah tinggal sekitar pertengahan tahun 2000-an, maka kebanyakan desain kusen seperti ini banyak yang mulai ditinggalkan. Jika dilihat dari segi biaya bahan dan pekerjaan, maka desain seperti ini menjadi mahal, belum lagi dari sisi perawatan dan pembersihan maka desain ini semakin merepotkan.

Tinggalkan Balasan