Kenapa Pasir Laut Tidak Baik Untuk Bahan Bangunan?

Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa pasir laut kurang baik, atau tidak dapat dijadikan sebagai bahan bangunan yang baik.

Pertama pasir laut memiliki bentuk struktur butiran yang sangat halus, sehingga jika butiran pasir laut disatukan dalam adukan semen tidak akan kuat, dan jika tetap dipaksakan maka ikatan tersebut akan lebih mudah untuk terlepas, daripada menyatu dengan kuat. Intinya semakin tajam butirannya maka akan semakin baik kekuatannya.

Jika kita membuat campuran beton dengan menggunakan pasir laut maka hasilnya akan sangat buruk, maksudnya kita akan lebih banyak membutuhkan semen pengikatnya, sehingga akan sangat membebani anggaran pembangunan. Bila dibandingkan jika kita menggunakan pasir yang berasal dari gunung berapi.

Saat kita akan membuat adukan pasir laut dengan semen, ada hal yang harus diperhatikan yaitu, kita tidak bisa mengaduk campuran tersebut sebanyak jika kita menggunakan pasir gunung berapi. Karena jika kita mengaduk campuran pasir laut terlalu banyak, maka dapat menghilangkan sifat pengikat dari semen. Atau dapat dikatan seperti tidak pernah diberi semen saja. Maka jika kita menggunakan pasir laut sebagai bahan bangunan, sebaiknya saat sudah selesai diaduk, kita harus sesegera mungkin untuk langsung menggunakannya.

Ada hubungan antara asinya pasir yang berasal dari laut dengan senyawa pengikat yang terdapat di dalam semen. Karena sifat asin dari air laut membuat semen menjadi kehilangan sifat pengikatnya. Dan jika kita menggunakan beton bertulang, sifat asin dari pasir laut juga dapat membuat besi tulangan beton tersebut menjadi berkarat sehingga dapat melemahkan struktur, yang pada akhirnya dapat menyebabkan patahnya struktur.

Jika dilihat dari segi kekuatan bangunan maka pasir laut, akan menghasilkan kekuatan yang lebih kecil bila dibandingkan dengan menggunakan pasir dari gunung berapi. Selain dari struktur butirannya yang sangat halus, pasir laut juga memiliki rasa asin, sehingga semen merk apapun juga bakal kehilangan sifat perekatnnya saat berhadapan dengan rasa asin pasir laut. Jika kita ingin menghilangkan rasa asin dari pasir laut maka, kita harus mengeluarkan dana tambahan yang cukup besar, sehingga secara pendanaan akan tidak ekonomis lagi.

Tetapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua tempat memiliki pasir yang berasal dari gunung berapi, karena ada beberapa tempat yang hanya memiliki jenis pasir laut. Dan jika kita memaksakan untuk menggunakan pasir gunung maka kita harus mendatangkan dari tempat lain, yang tentunya biaya angkutnya saja bisa sangat mahal.

Pemaparan saya di atas, mungkin dapat dijadikan sebagai pertimbangan jika ada yang ingin menggunakan pasir laut sebagai bahan bangunan.

Tinggalkan Balasan