Fenomena Perumahan yang Gangnya Sempit dan Warganya Memarkirkan Mobilnya Sembangarang

Beberapa waktu belakangan ini, saya sering sekali melihat postingan yang menceritakan kejengkelan banyak orang tentang parkir sembarangan di pinggir jalan. Sepertinya fenomena ini berkaitan erat dengan kondisi perekonomian Indonesia yang meskipun banyak dikatakan melemah ataupun krisis, tapi kenyataannya kepemilikan mobil semakin banyak saja.

Bahkan saat ini banyak orang, yang melakukan pembelian mobil tetapi tidak memperdulikan, apakah dia punya tempat untuk menyimpan mobilnya nanti ataupun tidak. Akibatnya setelah memiliki mobil, dia meletakkan mobilnya di sembarang tempat, dan yang paling banyak adalah memarkirkan mobilnya di tepi jalan di depan rumahnya.

Dan kita semua sudah tahu bagaimana kelanjutannya, jalan lingkungan yang sempit karena diparkiri mobil maka akan membuat jalanan itu menjadi semakin sempit. Bahkan jika sampai banyak rumah, yang saling berhadapan memarkirkan mobilnya masing-masing di depan rumahnya, maka hal itu akan membuat orang yang sedang berjalanpun akan kesulitan.

Fenomena ini tidak jarang menimbulkan keributan, bahkan tidak jarang sampai menimbulkan pertikaian. Kehidupan orang kota di Indonesia yang semakin egois dan mau menang sendiri, menyebabkan percikan api pertikaian menjadi semakin membara.

Apakah fenomena ini ada solusinya? Sekarang di beberapa pemukiman dan perumahan, saya melihat tanda peringatan, yang mengatakan bahwa jika ada yang ingin memiliki mobil, maka tidak boleh diparkir di pinggir jalan, dan harus menyiapkan tempat penyimpanannya terlebih dahulu. Bahkan beberapa tanah kavling yang ada di daerah saya sudah memasang tanda peringatan sejenis itu, bahkan sebelum unit tanahnya terjual. Seperti cara seperti ini cukup berhasil, untuk diterapkan di daerah itu pada saat ini.

 

Sebenarnya, saya pribadi juga merasa aneh sekali dengan fenomena kepemilikan mobil ini, karena perumahan subsidi KPR Pemerintah yang luasnya cuma tipe 36 saja, mereka sudah berani punya mobil, bahkan yang paling menjengkelkan adalah rumah mereka renovasi sampai ke batasnya untuk dijadikan bangunan, sehingga mereka tidak punya tempat lagi untuk memarkirkan mobilnya, bahkan setelah itu mereka masih memiliki dua unit mobil lainnya, sehingga mobil satunya harus diparkirkan di depan rumah tetangga sebelah.

Kalau menurut saya, kenapa tidak membeli rumah yang punya garasi yang muat untuk dua mobil saja? Baru beli mobilnya. Sepertinya hal ini bisa terjadi, karena sifat manusia yang ingin menonjolkan diri menjadi sangat kuat, maka ego pribadi yang didahulukan, akibatnya ya seperti ini.

Tinggalkan Balasan