Sejarah Batu Bata di Indonesia

Batu bata adalah salah satu bahan bangunan yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, bahkan sistem produksinya juga sudah banyak dikuasai oleh masyarakat, sehingga hampir di setiap daerah memiliki sentra pembuatannya sendiri. Penggunaan batu bata sendiri sangat umum untuk digunakan sebagai dinding rumah tinggal di Indonesia, sedangkan untuk fungsi yang lain batu bata biasanya digunakan dalam pembuatan gapura, patung, pembatas jembatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk di Indonesia sendiri penggunaan batu bata atau bata merah sudah dikenal semenjak jaman kerajaan-kerajaan kuno, Untuk kerajaan di Nusantara yang menggunakan batu bata adalah sejak jaman kerajaan Majapahit, yang pusat kerajaannya ada di Mojokerto, Jawa Timur. Seperti kita tahu bahwa peninggalan sejarah yang berasal dari kerajaan sebelum Majapahit, banyak menggunakan batu pahat/batu pecah yang berasal dari batu-batu besar. Baru setelah jaman kerajaan Majapahit, banyak peninggalan yang menggunakan batu bata sebagai bahan utamanya.

Saya belum menemukan banyak literatur tentang bagaimana masyarakat kita bisa sampai menguasai teknik pembuatan batu bata jemur yang dibakar tersebut. Tetapi jika penggunaan batu bata banyak digunakan pada zaman kerajaan Majapahit, maka bisa jadi pada saat itu sudah ada transfer pengetahuan dari luar negri yang masuk ke wilayah Nusantara. Karena pada masa itu perdagangan di Nusantara sudah ramai oleh saudagar dari berbagai bangsa di Dunia, sehingga bukan tidak mungkin selain mereka melakukan perdagangan mereka juga melakukan transfer teknologi dan pengetahuan.

Pada masa itu di banyak tempat di belahan bumi yang lain penggunaan batu bata sudah sangat maju, dengan berbagai macam bentuk dan variannya sehingga membuat beberapa kerajaan di tanah Nusantara ini, mencoba untuk menggunakan material batu bata ini.

Tetapi menurut beberapa literatur yang saya baca, juga ada kemungkinan bahwa kerajaan seperti Majapahit juga memerlukan banyak bahan bangunan untuk membangun kota rajanya dengan berbagai fungsi bangunannya, misalnya istana raja, tempat persembahayangan, pintu-pintu gerbang, rumah-rumah pejabat negara dan berbagai fungsi yang lain. tetapi jika menggunakan batu pahat yang diambil dari gunung-gunung, pasti harganya mahal, dan pengerjaannya memakan waktu yang lama, karena itu mungkin saja saat diperkenalkan dengan batu bata maka material ini menjadi naik daun, dan banyak digunakan pada hampir semua bangunan yang ada di kerajaan Majapahit. Bahkan juga banyak kerajaan setelah Majapahit yang menggunakan batu bata sebagai bahan bangunan yang utama.

Tinggalkan Balasan