Mengenal Pasir Gunung Berapi untuk Bahan Bangunan

Untuk pulau Jawa banyak sekali gunung berapi yang masih aktif, dan diantara gunung-gunung tersebut beberapa masih sering meletus dan mengeluarkan material vulkanis. Jadi boleh di bilang untuk wilayah pulau Jawa, jumlah pasir sisa letusan gunung berapi masih cukup banyak.

Beberapa waktu yang lalu ada letusan gunung Kelud di dekat rumah, dan memang ada banyak orang yang kesususahan karena terkena langsung imbas dari letusan tersebut. Tetapi ada cerita unik, yaitu ada salah seorang warga yang malah membayar orang untuk mengumpulkan abu letusan tersebut, dan saat di konvirmasi tentang kebenaran cerita tersebut, ternyata dia mengatakan bahwa abu gunung berapi tersebut akan digunakan sebagai bahan bangunan.

Sebenarnya secara struktur abu gunung berapi sangat kuat sekali jika akan digunakan sebagai bahan bangunan. Pertama, struktur abu gunung berapi kasar dan cenderung tajam, sehingga jika kita aduk dengan semen maka akan membentuk ikatan yang sangat kuat sekali. Dan jika kita buat sebagai campuran beton, maka dapat membuat beton dengan daya tekan yang sangat tinggi.

Abu gunung berapi yang baru meletus memang sangat baik, jika digunakan sebagai bahan bangunan, karena masih murni, bersih dan belum tercampur bahan lain (misalnya tanah). Dari segi kekuatannya juga akan lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan pasir sungai biasa (yang kemungkinan sudah tercampur dengan banyak bahan seperti tanah dan material organik).

Biasaya di daerah yang baru saja dilanda hujan abu vulkanis, jumlah pasirnya akan sangat banyak dan harganya sangat murah, atau bahkan kita bisa mengumpulkannya sendiri. Jadi dari segi ekonomi juga sangat menguntungkan.

Tetapi selain dari segi kekuatan dan juga faktor keekonomisannya, abu vulkanis dari gunung berapi juga memiliki dampak negatif yang harus kita perhatikan. Pertama dari segi ukuran dan struktur butirannya, abu vulkanis gunung berapi sangat kecil dan juga tajam, bahkan ketajamannya hampir menyamai ketajaman pecahan kaca. Karena ukurannya yang kecil, maka abu vulkanis gunung berapi akan sangat mudah untuk tertiup angin, dan terhirup oleh pernafasan manusia. Karena bentuknya yang sangat tajam itulah yang dapat menyebabkan sistem pernafasan kita menjadi terluka, bahkan jika sudah masuk ke dalam paru-paru dapat menyebabkan luka yang serius.

Karena itu dalam memanfaatkan abu gunung berapi yang baru saja meletus sebaiknya kita juga harus lebih berhati-hati, karena selain dari dampak positif ada juga dampak negatifnya.

Tinggalkan Balasan