Bila anda pernah memperhatikan bahwa rumah adat yang ada di Nusantara ini dapat digolongkan menjadi dua bentuk yang utama, yaitu yang menggunakan bentuk dasar persegi / pesegi panjang, dan rumah adat yang menggunakan bentuk dasar berupa lingkaran.
Sebenarnya untuk bahan dan material pembuat rumah tersebut hampir sama, yaitu menggunakan kayu, memang sebagai penutup rumah tersebut terkadang ada yang menggunakan jerami, ada juga yang menggunakan kayu, ada juga yang menggunakan ijuk, tetapi hal tersebut lebih kepada kondisi lingkungan dan juga bahan yang tersedia di lokasi rumah tersebut berdiri.
Untuk alasan bentuk dasar rumah adat tradisional, mungkin anda bisa melihat bahwa rumah adat yang berbentuk persegi kebanyakan akan berada di daerah Indonesia bagian barat, dan untuk rumah adat yang berbentuk lingkaran, akan lebih banyak terletak di Indonesia bagian Timur.
Menurut beberapa ahli sejarah, bahwa bentuk dasar dari rumah adat yang ada di Indonesia, dipengaruhi oleh kebudayaan yang dibawa oleh nenek moyang mereka. Seperti kita tahu bahwa di Indonesia bagian Barat, nenek moyangnya adalah berasal dari ras Mongoloid, sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian Timur, nenek moyangnya adalah ras Melanezoid.
Masing-masing nenek moyang tersebut, saat bermigrasi ke wilayah Nusantara ini, sebenarnya mereka sudah memiliki kebudayaannya sendiri, sehingga saat mereka sudah sampai di Nusantara, maka mereka tidak dapat melupakan kebudayaan mereka sebelumnya, dan malah bisa dibilang mereka hanya melakukan pengembangan pada kebudayaan milik leluhur mereka.
Karena itu bentuk rumah adat yang berbentuk persegi yang ada di Indonesia bagian Barat, akan menyerupai rumah adat yang ada di seluruh Asia Tenggara dan Asia Timur. Hal ini karena akar kebudayaan nenek moyang mereka adalah sama.
Tetapi untuk rumah adat yang berbentuk lingkaran, seperti milik orang papua dan suku-suku di Nusa Tenggara, rumah adat ini menyerupai bentuk rumah milik suku di kepulauan Pasifik, Papua New Guinea, dan suku Aborigin di Australia. Hal ini karena nenek moyang mereka adalah sama yaitu berasal dari suku-suku di Afrika, sehingga saat mereka menyebar ke banyak tempat, maka kebudayaan yang mereka bawa, masih tidak bisa hilang sepenuhnya.
Jika diperhatikan perbedaan dari berbagai rumah adat yang ada tersebut, hanya terletak pada ornamen, dan hiasan yang melekat pada tampaknya saja, karena secara garis besar hampir semuanya sama. Perbedaan yang terjadi tersebut, biasanya disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda antara suku yang satu dengan suku yang lain, sehingga memang memerlukan beberapa penyesuaian untuk menghadapi kondisi tersebut.
Selain kondisi lingkungan, biasanya material yang tersedia di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya, karena itu biasanya akan dilakukan beberapa modifikasi untuk bisa menggunakan material yang tersedia tersebut, karena itu maka bentuk akhir rumah adat sering berbeda sedikit antara yang ada di suatu daerah dengan yang ada di daerah yang lain.