Proses Pembuatan Kayu MDF (Medium Density Bord)

Boleh dibilang bahwa papan kayu MDF, adalah salah satu jenis kayu daur ulang, dari bahan kayu yang sudah digunakan sebelumnya. Jadi, memang dengan adanya kayu MDF, maka ini merupakan suatu tindakan, untuk menjadi ramah terhadap lingkungan.

Karena memang dalam bahan bakunya, tidak semunya menggunakan kayu baru dari hutan, ataupun jenis kayu yang bagus, karena kayu jelek, kayu bekas, dan kayu tidak terpakai, juga bisa digunakan dalam industri pembuatan papan MDF.

Jika kayu baru yang digunakan, maka biasanya hanya bagian tengah kayunya saja yang akan digunakan, dan bagian kulitnya akan digunakan untuk fungsi lain. Tetapi jika kayu bekas yang digunakan, maka kayu bekas tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu dari semen, paku, mur, baut, plastik, karet, dan semua bahan yang tidak perlu, karena yang dipakai adalah kayunya saja.

Lalu kayu baru dan kayu bekas tersebut, akan dihancurkan menjadi serpihan kecil, karena serpihan inilah yang akan dibentuk ulang menjadi papan MDF. Biasanya semakin kasar bentuk serpihannya, maka itu akan semakin baik, karena permukaan yang kasar dari serpihan kayu, akan memiliki daya ikat yang sangat kuat saat disatukan kembali.

Sedangkan untuk menggabungkan serpihan kayu tersebut, maka diperlukan bahan sejenis lem. Selain dicampur dengan lem, maka dalam proses pencetakan adonan kayu dan lem ini, nantinya juga akan dipadatkan dan dipanaskan. Tujuannya agar papan yang dihasilkan menjadi lebih kuat, lebih solid, dan lebih rapat permukaannya.

Untuk proses pemadatannya sendiri, setiap pabrik memiliki standartnya masing-masing, karena pastinya semakin banyak dipadatkan, maka papan MDF yang dihasilkan, akan semakin kuat. Tetapi jika terlalu banyak dipadatkan, maka ongkos produksi yang dikeluarkan juga semakin banyak, karena itu proses ini akan disesuaikan dengan kualitas papan MDF yang diinginkan pabrik.

Sebenarnya papan MDF ini tidak bisa berdiri sendiri, karena kekuatan tekannya cukup kecil, hal ini karena papan MDF, hanya berupa serpihan kayu yang direkatkan dengan menggunakan lem. Dan pastinya kekuatan dari papan MDF ini, berbeda dengan papan ply-wood / kayu lapis, yang sudah cukup kuat tanpa melakukan proses lanjutan.

Karena itu untuk menambah kekuatan dari papan MDF ini, perlu diberi pelapis pada sisi luarnya. Tujuannya agar serpihan kayu dan juga lem, yang ada di bagian dalamnya tidak bergeser, melengkung, ataupun berubah bentuk. Karena jika tidak diberi pelapis luar, maka serpihan kayu tersebut mudah terlepas, dan pastinya saat itu terjadi, maka kekuatan papannya akan berkurang.

Biasanya plastik pelapis yang digunakan, sudah berbentuk sticker yang menarik, misalnya motof kayu, ataupun berwarna menarik. Bahkan untuk meja belajar dan lemari anak, sering menggunakan gambar tokoh kartun.

Hanya saja setiap pabrik dalam proses pemasangan lapisan luar papan, memiliki cara yang berbeda-beda. Ada pabrik yang memasang lapisan luar papan ini saat mulai pencetakan dan pengepresan, sehingga lapisan luar tersebut dapat menyatu dengan papan di bawahnya. Tetapi ada juga lapisan luar yang dipasang pada saat papan sudah selesai dipress dan dipadatkan.

Biasanya proses pemasangan lapisan luar pada papan MDF, disesuaikan dengan bahan pelapisnya dan juga tujuan penggunaan papan nantinya.

Tinggalkan Balasan