Mungkin untuk anda yang sering berpergian ke banyak tempat di Indonesia, sering menemukan perbedaan harga bangunan yang sangat mencolok dengan daerah asal kita. Biasanya harga yang paling sering kita perhatikan adalah semen dan besi cor tulangan beton, alasannya karena kedua bahan tersebut adalah yang paling sering kita gunakan.
Padahal menurut kita, bahwa pabrik dan juga produsen produk tersebut adalah sama, tetapi mengapa perbedaan harganya bisa sangat mencolok sekali. Misalnya saja untuk besi, kebanyakan diproduksi oleh PT Krakatau Steel, dan untuk semen paling banyak diproduksi oleh PT. Semen Gresik.
Ternyata selain harga jual yang sudah ditentukan oleh produsen, sebenarnya masih ada harga lain yang masih harus dikeluarkan, sehingga mempengaruhi harga jualnya. Misalnya saja seperti ongkos kirim barang, ongkos bongkar-muat barang, dan berbagai ongkos tidak terduga lainnya.
Untuk ongkos kirim pastinya semakin jauh lokasi tujuan pengiriman barang dari lokasi pabrik atau gudang, maka ongkos kirim tersebut akan semakin mahal. Jadi, jangan heran jika selisih harga barang ini bisa sangat tinggi, karena salah satu masalahnya adalah faktor ongkos kirim ini.
Selain itu saat akan diangkut, maka pabrik akan mengeluarkan ongkos angkut, dan saat sudah sampai di tempat tujuan, maka akan dikeluarkan juga ongkos bongkar barang. Dan yang jadi masalah, jika proses jual beli ini sampai melewati beberapa kali proses jual beli, maka pastinya ongkos bongkar-muat barang akan menjadi lebih banyak.
Selain itu pastinya ongkos bongkar-muat barang ini, tidak akan ditanggung oleh pihak produsen, dan akan dibebankan pada pihak konsumen berikutnya. Sehingga semakin banyak mata rantai distribusi barang tersebut, maka pastinya harga barangnya akan menjadi lebih mahal.
Saya pernah juga pergi ke suatu tempat yang cukup terpencil, sehingga alat berat untuk bongkar barang tidak bisa masuk ke daerah itu, sehingga proses bongkar barang harus dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan menggunakan tenaga manusia. Dan karena daerah tersebut cukup terpencil, maka ongkos kerja di sana menjadi mahal, sehingga pastinya akan mempengaruhi harga jual barangnya.
Selain itu biasanya untuk bahan bangunan juga masih harus mengeluarkan biaya untuk sewa gudang, sehingga pastinya hal ini juga akan mempengaruhi harga barang di konsumen.
Dan untuk anda yang belum tahu, bahwa di Indonesia ini meskipun sudah banyak kampanye untuk memotong pungutan liar, tetapi kenyataannya masih banyak pungutan yang dilakukan di lapangan, dan pastinya biaya pungutan liar ini akan dibebankan juga kepada konsumen berikutnya.
Karena itu biasanya daerah yang berdekatan dengan lokasi produksi suatu barang, akan memiliki harga jual yang lebih murah, tetapi untuk semakin jauh daerah tersebut dengan lokasi produksi, maka pastinya harga jualnya juga akan semakin mahal.