Kayu Sengon Sebagai Bahan Bangunan

Beberapa waktu yang lalu, tetangga saya sedang melakukan panen pohon sengon miliknya, karena itu saya sempat berbincang-bincang sedikit tentang kayu sengon dengan beliau. Dan salah satu point penting yang dia kemukakan adalah keunggulan kayu sengon sebagai bahan bangunan.

Menurut tetangga saya itu, bahwa sebenarnya kayu pohon sengon cukup bagus untuk dijadikan sebagai kuda-kuda, blandar, usuk, dan reng. Atau yang lebih kita kenal sebagai kerangka atap bangunan. Bahkan jika menggunakan kayu sengon saja, kerangka atap tersebut sudah cukup kuat.

Tetapi memang banyak masyarakat di daerah kami yang menganggap bahwa kayu pohon sengon cukup lunak seperti kayu waru, atau kayu kapuk / randu. Jadi, menganggapnya sebagai kayu yang lemah dan mudah rusak, karena itu tidak ada warga yang berani coba-coba untuk menggunakan kayu sengon sebagai kerangka atap.

Alasan yang dikemukakan oleh tetangga saya tersebut, yaitu kerena kayu pohon sengon saat semakin lama terpasang sebagai kerangka atap, dan usia kayu menjadi semakin tua, maka akan tekstur kayu sengon menjadi semakin liat / ulet, atau semakin sulit untuk patah.

Atau dengan kata lain, bahwa kayu sengon memiliki tingkat kelenturan yang sangat tinggi. Berbeda dengan kayu keras lain, yang sering terserang rayap dan sering berubah menjadi serbuk kayu. Menurut tetangga saya itu, bahwa kayu sengon tidak pernah ditemui yang diserang rayap atau berubah bentuk menjadi serbuk kayu.

Menurut tetangga saya itu, bahwa tidak ada orang yang menggunakan kayu sengon sebagai kusen, ataupun daun pintu dan jendela, karena tekstur kayu sengon yang memiliki pori-pori yang besar sehingga akan nampak kasar, dan akan membuat kusen dan daun pintu terlihat jelek.

Yang perlu diwaspadai saat menggunakan kayu sengon, yaitu jangan sampai kayu sengon terkena air. Boleh dikatakan bahwa kayu pohon sengon, sangat lemah jika berhadapan dengan air.

Karena itu jika menggunakan kerangka atap yang terbuat dari kayu pohon sengon, yang harus diperhatikan adalah jangan sampai ada genting yang bocor. Dan jika terjadi kebocoran, maka genting tersebut harus segera diperbaiki, dan jika tidak maka kerangka atapnya akan mengalami kerusakan parah, dan bukan tidak mungkin atap tersebut akan roboh.

Pada saat kayu sengon terkena air, maka kayu tersebut akan segera rusak, dan menjadi mudah lapuk, dan tidak memiliki kekuatannya lagi. Hal ini dikarenakan pori-pori kayu sengon yang cukup lebar, sehingga kayu sengon dapat menyerap air dengan cepat, efeknya kayu menjadi lunak.

Menurut tetangga saya, bahwa hal yang paling penting sebenarnya adalah harga jual kayu sengon yang lebih murah, jika dibandingkan dengan jenis kayu yang lain. Lagi pula jika kita memiliki sedikit tanah kosong seperti yang ada di sekitar rumah saya, maka kita bisa menanami sendiri tanah tersebut dengan bibit pohon sengon.

Dan setelah tiga sampai lima tahun, maka batang pohon sengon dapat ditebang dan di panen, jadi kita bisa mendapatkan kayu pohon sengon dengan lebih murah. Jika ingin kualitas pohon sengon lebih baik lagi, maka kita bisa menunggunya sampai berusia sepuluh tahun, maka pada saat itu kualitas kayu sengon sudah sangat baik.

Tinggalkan Balasan