Hal pertama, yang harus ketahui, oleh pemilik rumah bersubsidi, yaitu soal batas antar rumah, karena batas-batas tersebut, seringkali sangat tidak jelas, tidak ada patok yang dibuat permanen seperti halnya rumah di kampung. Karena itu, pengukuran ulang, harus dilakukan, hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi percekcokan dengan tetangga, karena permasalahan batas tanah sisa, yang masih menjadi hak pemilik rumah.
Selanjutnya soal saptict tank, rata-rata, saptict tank bawaan dari rumah bersubsidi, ukurannya kecil sekali dan dangkal, sehingga mudah penuh. Pastinya biaya pengurasannya akan memakan biaya. Karena itu, sering disarankan kepada pemilik rumah, jika memungkinkan, pada saat ada renovasi rumah, maka renovasi juga saptict tanknya untuk dibuat lebih besar dan lebih dalam.
Jika memang, mau melakukan renovasi pada rumah bersubsidi, maka sebaiknya perbaikannya dilakukan menyeluruh. Kalau perlu dirubuhkan sekalian semuanya, dan dibangun ulang. Karena, sudah menjadi rahasia umum, kalau kualitasnya jelek di semua aspeknya.
Tapi, biasanya ada perjanjian di awal, kalau tidak boleh melakukan renovasi yang merubah tampak depan rumah, jadi revoasi besar baru bisa dilakukan setelah itu.
Sebelum lima tahun, kita tetap bisa melakukan renovasi, hanya saja lingkup kerjanya kecil, dan tidak merubah bentuk depan rumah kita. Misalnya saja, menambah pagar, dan kanopi pada halaman rumah itu diijinkan. Kita tidak boleh menambah lantai rumah (ditingkat) sebelum 5 tahun, kata pengembangnya, penambahan lantai bisa merubah bentuk depan rumah, jadi itu dilarang.
Karena itu, jika anda lihat rumah-rumah bersubsidi yang usianya sudah lama-lama, coba perhatikan bentuk rumahnya, kebanyakan sudah terlihat sudah sangat mewah, bahkan jumlah lantainya bisa sampai tiga atau empat lantai, penyebabnya adalah aturan ini.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian, yaitu soal lubang colokan listrik (steker) yang ada di rumah subsidi sangat sedikit, maka dengan jumlah alat rumah tangga yang menggunakan listrik akan sangat banyak, maka jumlah steker yang sedikit ini akan merepotkan. Jika bisa, saat anda merenovasi rumah, usahakan untuk menambah jumlah stekernya, tujuannya untuk memudahkan hidup anda saja.
Pembagian ruang di rumah bersubsidi itu sempit-sempit, karena memang luas lahannya juga sempit. Jadi, anda harus memutar otak lebih, kalau ingin ruangannya terasa lega.
Hal lain yang perlu anda ketahui, yaitu soal kualitas kabel, perpipaan di rumah bersubsidi juga sangat buruk, kalau memang memungkinkan untuk dilakukan renovasi, maka jangan sayang untuk memperbaikinya juga, karena dalam jangka panjang pasti akan sangat berguna.