Sejauh ini nampaknya masih belum banyak kemajuan dalam proses pembudidayaan pohon ulin, terutama sekali bidang rekayasa genetika untuk menghasilkan varietas pohon ulin yang kualitas kayunya bagus, dengan waktu penanaman yang singkat.
Mungkin yang banyak diharapkan, bahwa pohon ulin suatu hari nanti bisa menjadi seperti pohon jati, yaitu dapat menghasilkan pohon yang cepat tumbuh besar, dalam waktu yang relatif singkat, dan dapat diperbanyak dengan waktu yang singkat.
Karena kelangkaan dan harga jualnya yang sangat tinggi tersebut, maka saat ini ada semacam pergeseran dari pemanfaatan kayu ulin. Jadi, jika dulunya kayu ulin banyak digunakan sebagai bahan bangunan, tetapi saat ini kayu ulin lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kerajinan, mebel, dan ukiran kayu.
Hal ini mungkin sedikit berbeda dengan masa lalu yaitu kayu ulin banyak dibentuk menjadi balok-balok kayu, ukuran balok ini yang paling sering dibentuk adalah 10 x 10 cm dan 5 x 10 cm. Tetapi sekarang karena fungsi kayu ulin sudah berubah menjadi bahan kerajinan dan ukiran, maka kayu ulin rata-rata dibentuk menjadi papan tebal. Ketebalan rata-rata papan ulin ini sekitar 4 inch atau sekitar 10 cm.
Perlu anda ketahui juga, bahwa yang menjadi patokan tinggi-rendahnya harga jual papan kayu ulin adalah lebarnya, Alasannya karena semakin tua kayu ulin, maka akan semakin lebar kayunya, karena sudah tua maka kualitas kayunya juga semakin baik. Karena itu semua maka pastinya harga jual kayu ulin juga akan menjadi semakin mahal.