Cara Mengeringkan Kandungan Air di Lahan Bekas Persawahan

Pada artikel sebelumnya, saya telah menuliskan beberapa hal, yang mungkin akan terjadi jika kita langsung membangun rumah, di lahan bekas persawahan tanpa mengeringkannya terlebih dahulu. Lalu, pada artikel ini, ada beberapa cara, yang bisa anda gunakan, untuk mengurangi atau mengeringkan kandungan air, yang ada di lahan bekas sawah.

Kebiasaan orang-orang di daerah rumah saya, jika ingin membangun rumah di lahan bekas persawahan, yaitu mereka akan menanami lahan yang akan mereka bangun itu dengan tanaman pisang, tidak masalah jenis pisangnya apa, tetapi yang pasti tanaman pisang.

Alasannya karena tanaman pisang memiliki jenis akar yang sangat kuat dalam menyerap air, sehingga air yang tersimpan saat lahan tersebut akan terserap dengan baik. Lagi pula pohon pisang memiliki akar yang bisa menjulur panjang sekali dari pokok asalnya, jadi beberapa pohon saja bisa menyerap air dalam areal yang lumayan luas.

Hanya saja nanti ketika anda sudah siap untuk membangun rumahnya, anda juga harus membersihkan sisa-sisa pohon pisang tersebut dengan baik, terutama bagian bonggolnya, karena jika tidak, pohon pisang tersebut bisa tumbuh di dalam rumah anda. Hal ini, mengingat pohon pisang memiliki kemampuan yang sangat unik, yaitu tidak akan mati sebelum berbuah.

Bagaimana sih, sebenarnya melihat apakah tanah tersebut masih basah atau sudah kering? Caranya, lihat saja pada bagian yang paling rendah dari tanah tersebut, lalu pada bagian itu buat saja lubang biasa dengan kedalaman 50 – 100 cm. dan lihat saja apakah ada genangan air dalam lubang tersebut atau tidak, jika ada maka anda bisa mengamati jumlah genangan air di daerah tersebut dari genangan di dalam lubang. Biasanya lubang itu diisi juga dengan pipa pvc, untuk menghindari rontokan dinding di sekeliling tanahnya.

Tetapi sekalipun anda menguras air yang ada di dalam lubang dengan menggunakan pompa air, tetapi itu tidak berarti kandungan air yang ada di lahan tersebut juga secara otomatis akan habis. Karena pada dasarnya yang habis hanya air yang ada di lubang itu saja.

Mungkin anda pernah melihat kondisi perumahan tipe kecil yang harganya murah, dan dalam kondisi hancur parah? Sebenarnya, hal itu juga ada hubungannya dengan kondisi lahan yang masih mengandung air yang banyak seperti bekas sawah, apalagi jika ditambah dengan material yang murah dan pengerjaan yang asal-asalan, maka lengkap sudah alasan agar rumah tersebut cepat hancur.

Tinggalkan Balasan