Yang saya maksudkan pada artikel ini adalah bekerja di perusahaan konstruksi besar, sekelas BUMN konstruksi. Tetapi setahu saya bahkan untuk sekelas pengembang dan kontraktor kecil, sistem perekrutan ini pun masih sama.
Memang ada cara yang mudah untuk bisa masuk ke lingkungan kerja di proyek, yaitu melalui tes dan membuat lamaran kerja seperti yang dilakukan pada perusahaan lain. Tetapi perlu anda ketahui bahwa jumlah orang awam yang bisa langsung masuk ke lingkungan konstruksi jumlahnya sangat kecil.
Selama saya bekerja di bidang konstruksi, kebanyakan dari kami lebih percaya dengan rekomendasi teman atau orang yang dipercaya. Boleh dibilang agar orang awam bisa bekerja di bidang konstruksi, maka yang menjadi pertanyaan adalah siapa orang dalam yang menjadi rujukan anda.
Jika tidak ada orang dalam yang merekomendasikan anda, maka nama anda akan berada di urutan paling belakang dari daftar orang yang akan direkrut. Nama anda akan berada di bawah orang yang direkomendasikan petinggi perusahaan tersebut dan juga para pekerja lepas yang telah bertahun-tahun berjuang untuk menjadi karyawan tetap.
Dulu pernah ada satu kalimat yang terucap dari seorang pimpinan di perusahaan yang saya ikuti, dia mengatakan jika memang bisa mengambil karyawan dari keluarga dan kenalan orang dalam sendiri, mengapa kita harus repot-repot mencari orang luar. Jadi, dalam bidang konstruksi hal seperti ini adalah sesuatu yang lazim digunakan.
Mereka juga berfikir bahwa keluarga dan kenalan orang dalam sendiri saja, masih banyak yang belum mendapat pekerjaan, mengapa kita memberikan kesempatan bekerja ini, kepada orang luar.
Jadi, orang yang diprioritaskan untuk diterima bekerja di lingkungan konstruksi adalah orang yang direkomendasikan oleh pimpinan proyek. Bisa anaknya, teman anaknya, teman sekolahnya dulu, saudara istrinya, dan semua orang yang dekat dengan dia. Yang berikutnya adalah orang yang dekat dengan karyawan proyek, jadi bisa saudara, anak, menantu, teman dan siapapun yang bisa direkomendasikan oleh karyawan.
Biasanya dari jaringan orang dekat ini saja, hampir semua kebutuhan karyawan sudah terpenuhi, mungkin sisanya tinggal beberapa orang luar saja. Para petinggi proyek biasanya akan menanyakan ke teman proyek lain terlebih dahulu, apakah mereka memiliki teman atau kenalan yang masih tidak bekerja pada posisi yang lowong tersebut.
Sedangkan anda yang tidak memiliki hubungan apapun dengan proyek tersebut dan ingin bekerja di sana, maka itu seperti sesuatu yang sangat sulit terjadi, dan mungkin hanya mukjizat Tuhan saja yang dapat melakukannya. Bukannya tidak pernah ada, tetapi peluangnya memang sangat kecil.
Tetapi jika sekolah anda (SMK Bangunan/Perguruan Tinggi) yang memiliki hubungan yang sangat baik dengan salah satu perusahaan, maka hal ini bisa memudahkan anda dalam masuk lingkungan proyek. Setahu saya selama saya bekerja di proyek ada dua SMK yang lulusannya paling banyak bekerja di lingkungan proyek bersama saya, yaitu salah satu SMK di Jombang dan satu lagi di Jawa Tengah, untuk namanya SMKnya sendiri saya lupa.
Bahkan gaji pertama dari anak SMK itu lebih tinggi dari pada saya yang lulusan S1 dan sudah berpengalaman dari proyek sebelumnya.