Terlepas dari merokok adalah hal yang dapat merusak kesehatan, tetapi tidak dapat kita pungkiri bahwa salah satu produk tembakau ini masih merupakan komoditi perdagangan yang masih sangat menguntungkan bahkan nilai transaksinya juga termasuk salah satu yang terbesar.
Saya sering sekali mendengar keluhan dari para pedagang rokok eceran, baik di pasar maupun di toko dekat rumah, mereka mengeluhkan bahwa meskipun harga rokok yang dia jual lebih murah dari pada yang dijual oleh minimarket, tetapi banyak pelanggannya yang malah tertarik untuk membeli rokok di minimarket tersebut.
Sebetulnya ini juga menjadi pertanyaan bagi saya, karena saya juga bukan seorang perokok jadi saya perlu melakukan survei lebih lanjut, karena menurut saya bahwa biasanya faktor harga adalah salah satu fator yang menentukan penjualan. Setelah saya mencoba untuk bertanya kepada beberapa orang yang lebih suka membeli rokoknya di minimarket, ternyata pilihan mereka tersebut sangat berkaitan erat dengan masalah kualitas rokok yang dijual, dan sepertinya ini juga merupakan kelanjutan dari masalah pelayanan.
Hasil yang saya dapatkan bahwa ternyata menurut hampir semua responden yang saya survei, mereka mengatakan bahwa rokok yang dijual di minimarket memiliki kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan rokok dengan merk yang sama yang dijual di toko kelontong. Menurut mereka bahwa rasa dari rokok yang dijual di minimarket akan lebih terjaga, sehingga menurut hampir semua responden mereka akan memilih untuk menggunakan rokok yang dijual di minimarket. Rasa dari rokok tersebut menurut mereka akan sangat berkurang jika sudah dibuka dari kardus kemasannya, sehingga jika tidak segera dihisap maka rasa dari rokok tersebut akan semakin tidak enak.
Memang untuk toko kelontong dan juga minimarket, mungkin mereka sama-sama tidak dapat secara langsung menjual semua rokok dalam satu waktu yang cepat tetapi tergantung dari pembeli, tetapi yang membedakan keduanya yaitu soal penyimpanan rokok tersebut. Jika di toko kelontong rokok-rokok tersebut akan diletakkan begitu saja pada tempat penyimpanan, tetapi jika di minimarket dengan pengkondisian suhu udara ruangan yang menggunakan bantuan alat pendingin ruangan/AC, maka rasa dari rokok yang sudah terbuka dari kardus pembungkusnya tersebut akan lebih terjaga rasa dan aroma rokoknya, sehingga kualitas dari rokok yang lebih terjaga yang seperti ini yang menjadi lebih disukai oleh para konsumen.
Bahkan ada konsumen yang saat saya survei mengatakan bahwa dia pernah membeli rokok dari sebuah toko kelontong, tetapi rokok tersebut sudah sudah agak melempem, sehingga rasanyapun jadi tidak enak lagi menurut beliau, jadi sekarang beliau lebih suka untuk membeli rokoknya di minimarket saja. Jadi karena banyak peminatnya maka perputaran penjualan rokok di minimarket menjadi lancar, sehingga produk rokok yang dijual juga menjadi baru terus.
Saya pernah mencoba untuk berbicara pada beberapa orang pemilik toko kelontong yang menjual produk rokok, tentang hasil survei yang saya lakukan ini, tetapi sepertinya hampir semua pemilik toko ini lebih memfokuskan diri untuk mengkambing hitamkan adanya minimarket tersebut, dari pada peningkatan kualitas produk yang dia jual, mereka sangat ngotot sekali bahwa barang yang mereka jual lebih murah dari pada yang dijual di minimarket tersebut, tetapi mereka tidak mau sadar bahwa barang mereka murah karena memang kualitas yang mereka tawarkan juga lebih jelek. Seandainya saja mereka dapat menjaga kualitas barang yang mereka jual maka sebetulnya mereka dapat bersaing dengan minimarket yang semakin menjamur tersebut.