Kondisi kayu sebagai bahan bangunan yang ada di sekitar rumah saya di Malang, untuk sekarang ini sudah mulai langka. Misalnya saja untuk kayu dari luar Jawa, seperti jenis kamper dari Kalimantan sudah semakin jarang ada. Bahkan jika kita ingin membelinya, terkadang kita harus memesannya terlebih dahulu beberapa bulan sebelumnya. Harga yang dipatok oleh penjualnya juga sangat mahal sekarang.
Bahkan untuk kayu jenis lokal, kualitasnya juga semakin jelek saja, tetapi karena kayunya langka, maka harganya juga tetap menjadi mahal. Jadi menurut saya jika tetap dipaksakan untuk menggunakan kayu, maka biaya untuk membangun rumah akan menjadi tidak ekonomis lagi, bahkan menjadi sangat boros.
Karena kondisi harga dari kayu yang sangat mahal tersebut, maka keunggulan yang paling utama dari konstruksi baja ringan terletak pada harganya yang lebih bersahabat. Memang masih terdapat beberapa keunggulan yang lain, tetapi untuk masyarakat Indonesia saat ini, masalah harga adalah hal pertama yang harus menjadi perhatian. Intinya untuk daerah rumah saya jika menggunakan konstrusksi baja ringan maka biaya untuk atap akan menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan menggunakan konstrusi atap dari kayu.
Untuk keunggulan yang lain dari penggunaan konstruksi baja ringan pada atap rumah dan bangunan, yaitu terletak pada waktu pemasangannya yang relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan menggunakan konstruksi kayu. Sebagai contoh saya pernah mengamati pembangunan rumah yang dilakukan di sekitar rumah saya, yaitu antara rumah yang menggunakan konstruksi dari kayu dan konstruksi dari baja ringan.
Saya perkirakan luasannya hampir sama, karena mempertimbangkan juga tingkat kesulitan dan ketinggian dari bangunan. Tetapi yang menjadi point penting yaitu untuk rumah yang menggunakan konstruksi kayu ternyata untuk waktu mulai mengerjakan kayunya sampai selesai pemasangannya diperlukan waktu sekitar tiga bulan, tetapi setelah itu pekerjaan rumah tersebut terhenti, jadi atap rumah yang menggunakan konstruksi kayu tersebut hingga kini belum dilakukan finishing.
Tetapi untuk rumah yang menggunakan konstruksi atap baja ringan diperlukan waktu sekitar empat hari untuk menyelesaikan konstruksi atapnya, mulai dari kedatangan bahan sampai selesai pemasangannya. Hanya saja untuk menyelesaikan finishingnya diperlukan waktu sampai dua minggu, yaitu mulai dari penangkal petir, instalasi listrik, plafond, lisplank, sebagian talang air, dan beberapa ornamen yang lain.
Jika dilihat dari segi kekuatan maka baja ringan dapat dikatakan memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada penggunaan bahan kayu, apalagi untuk saat ini, kayu yang banyak beredar di pasaran adalah jenis kayu yang masih muda dan kualitasnya tidak begitu baik. Lagipula jika dilihat dari segi kekuatan dalam menahan serangan rayap dapat dipastikan bahwa atap baja ringan sudah pasti lebih unggul dari pada kayu. Dari beberapa alasan tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan atap baja ringan dapat lebih awet jika dijadikan sebagai konstruksi rumah dan bangunan anda.
Dengan berat yang memang lebih ringan dari konstruksi lainnya seperti kayu atau logam jenis lainnya, maka baja ringan dapat menghemat biaya untuk memperkuat struktur rumah dan bangunan. Karena semakin ringan maka beban yang dipikul oleh struktur akan semakin kecil, jadi tidak perlu dibuat sangat kuat.
Lagi pula untuk atap baja ringan ini lebih tahan terhadap serangan api, mungkin pada saat terjadi kebakaran baik atap kayu dan atap baja ringan akan sama-sama rusak. Tetapi jika atap baja ringan tidak akan ikut menyumbang bahan bakar untuk kebakaran tersebut, tetapi jika kita menggunakan kayu, maka akan membuat kobaran api akan semakin membesar saja.
Demikianlah beberapa keunggulan dari penggunaan konstruksi atap baja ringan untuk rumah anda. Meskipun memiliki keunggulan tetapi bagaimanapun juga atap baja ringan ini juga memiliki kekurangan, dan untuk kekurangan dari konstruksi atap baja ringan tersebut akan saya bahas pada artikel yang selanjutnya.