Pada waktu itu terjadi pada lantai dua gedung kampus saya, kejadiannya sangat mirip sekali dengan kondisi film kungfu, yaitu seperti pada saat salah seorang pendekar mengeluarkan tenaga dalamnya sehingga lantai menjadi beterbangan di udara. Kadang untuk letupan pada lantai keramik ini dapat mencapai ketinggian sampai dua meter.
Memang pada saat meletup ke udara kondisi dari keramiknya masih utuh, hanya saja pada saat keramik tersebut kembali lagi jatuh ke bawah, keramik tersebut biasanya akan membentur plat lantai dengan keras, sehingga tabrakan tersebut yang menyebabkan keramik menjadi hancur dan tidak bisa digunakan kembali. Jadi mau tidak mau harus diganti dengan yang baru.
Kondisi ini ternyata memang sangat sering terjadi baik itu di rumah-rumah, kantor, sekolahan, kampus dan berbagai tempat lain juga, terutama adalah bangunan yang terletak pada lantai atas gedung. Memang untuk lantai dasar yang menempel di tanah secara langsung sangat jarang sekali terjadi kejadian lantai meletup seperti ini, tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Tetap saja ada hanya saja jumlahnya yang lebih sedikit.
Dalam peristiwa meletupnya lantai keramik ini, terkadang hanya terjadi pada beberapa buah keramik saja, tetapi tidak jarang juga terjadi pada areal yang lebih luas lagi, bahkan saya pernah melihat peristiwa ini terjadi pada satu ruangan penuh. Sehingga tingkat kerusakannya sangat parah sekali.
Mungkin anda bertanya apa yang sebenarnya menyebabkan lantai keramik ini sampai bisa meletup dan membuat lantainya beterbangan di udara? Penyebab yang paling utama adalah masalah udara yang terperangkap di bawah lapisan lantai keramik ini, karena biasanya keramik terbuat dari bahan yang kedap udara maka udara yang terperangkap di bawahnya menjadi tidak bisa keluar. Sehingga saat sudah mencapai puncaknya kemudian meletuslah lantai tersebut, dan membuat keramiknya menjadi beterbangan di udara.
Biasanya permasalahan udara yang terperangkap ini terjadi karena pemasangan keramik yang kurang tepat atau kurang baik, sehingga menyebabkan banyak udara yang tersimpan di bawanya, dan pada saat yang tepat semua udara ini akan berusaha keluar dalam dalam satu waktu sehingga meletuplah lantai keramik tersebut.
Tetapi menurut pengamatan saya bahwa meskipun pemasangan keramiknya sudah benar, tetapi tetap saja letupan lantai keramik ini masih dapat terjadi. Sepertinya jika saya amati bahwa ada kemunkinan udara masih bisa masuk melalui plat lantai yang ada di bawahnya tetapi tidak dapat keluar melalui celah lantai keramik yang ada di atasnya, sehingga peristiwa meletusnya lantai keramik ini bisa terjadi.
Bahkan dosen saya yang sangat berpengalaman di bidang arsitektur, mereka juga mengatakan bahwa tidak ada cara untuk menghentikan kejadian meletusnya lantai keramik ini. Tetapi hanya mungkin dapat dicegah pada saat mengerjakan lantai pada saat pertama kali. Dan jika peristiwa ini terjadi maka kita hanya bisa membereskan kekacauannya dan memasang keramik yang baru pada lokasi yang sudah rusak.