Pada artikel sebelumnya saya telah membahas bahwa bentuk kemiringan atap akan berbanding lurus dengan harga pengerjaan dan materialnya, jadi, jika bentuk atap semakin miring, maka harga material dan ongkos pengerjaan juga akan semakin mahal. Sementara itu pada artikel kali ini, saya ingin lebih menekankan pada perbandingan antara kemiringan bentuk atap dengan tingkat keawetan dari atap itu sendiri.
Semakin tinggi bentuk kemiringan dari atap, maka semakin awet pula atap tersebut. Sebenarnya pendapat ini sangat erat kaitannya dengan kondisi cuaca yang ada di Indonesia ini, yaitu sebagian besar wilayah Indonesia akan menerima curah hujan yang sangat tinggi, setidaknya selama enam bulan setiap tahunnya.
Pada saat sebuah atap menerima curah hujan yang sangat tinggi, maka semakin cepat air tersebut mengalir turun, maka atap tersebut akan lebih awet. Karena jika sampai air hujan tersebut lambat turun, maka bobot dari air hujan tersebut bisa menjadi sangat berat sekali, dan lama kelamaan berat dari air hujan tersebut bisa menurunkan kekuatan dari kerangka atap, dan juga penutup atapnya, sehingga semakin lama atap menahan air hujan, maka atap tersebut akan semakin cepat untuk rusak.
Kerusakan umum yang biasanya terjadi pada saat seperti itu, yaitu atap akan membentuk lendutan, dan semakin lama lendutan tersebut akan menjadi semakin parah, dan biasanya pada saat seperti ini, maka tingkat kebocoran atap juga akan semakin banyak, terutama pada bagian atap yang mengalami ledutan tersebut.
Biasanya kerusakan yang umum terjadi adalah bergesernya genting, sehingga akan menyebabkan rongga yang mudah untuk dimasuki air hujan, selain itu jika terlalu banyak air hujan yang masuk, maka akan sangat mudah untuk merusak kayu reng, jika memang sampai parah, maka air hujan tersebut juga akan merusakkan kayu usuknya juga. Jika sampai kerusakan ini terjadi terus dan semakin parah, maka jangan heran jika tiba-tiba atap rumah tersebut jebol.
Memang saya jarang sekali melihat atap rumah tinggal yang dikerjakan sendiri sampai jebol karena masalah air hujan seperti ini, tetapi saya sering melihat permasalahan seperti ini terjadi pada perumahan murah yang dikerjakan secara asal-asalan, biasanya hal ini ditunjang juga dengan kualitas bahan yang murah dan jelek, sehingga wajar saja jika sangat mudah rusak.