Pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan sekilas tentang kayu parket untuk lantai. Pada artikel ini saya akan menjelaskan tentang proses pembuatan kayu parket dari bahan kayu kelapa.
Langkah pertama dalam pembuatan parket. Yaitu papan kayu kelapa akan dipototng-potong dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari pada ukuran papan parket yang akan dibentuk nantinya. Baik ketebalannya, maupun panjang dan lebarnya.
Karena nantinya kayu tersebut akan mengalami susut setelah dipanaskan, karena jumlah air di dalamnya menurun. Sehingga nanti setelah kayu tersebut kering harus dirapikan kembali.
Ada beberapa ukuran lantai parket yang bisa dibuat, biasanya ukuran ini disesuaikan dengan jumlah kayu dan ukuran kayu yang paling banyak didapatkan. Hal ini karena pabrik pembuatan lantai parket, menggunakan bahan baku dari limbah kayu kelapa yang sudah tidak terpakai dari pemrosesan yang lain.
Satu lagi alasan mengapa kayu kelapa ini dipotong-potong dalam bentuk yang kecil, yaitu untuk memudahkan proses pengeringan kayu dalam mesin oven. Karena kayu yang ukurannya besar akan lebih lama waktu pengeringannya.
Setelah proses pemotongan selesai, maka potongan kayu akan disusun dalam mesin oven, dan kayu tersebut akan terus-menerus dipanaskan sampai sepuluh hari berikutnya.
Untuk memanaskan ruang oven tersebut, maka pabrik ini menggunakan asap dari pembakaran kayu sisa yang tidak terpakai lagi, seperti serbuk gergaji kayu, potongan-potngan kayu yang lebih kecil, ataupun jenis kayu lain yang kurang berharga.
Setelah proses pengovenan ini selesai, maka langkah selanjutnya kayu tersebut akan dibentuk sesuai dengan ukuran yang sebenarnya, jadi papan kayu tersebut juga akan dirapikan kembali.
Selanjutnya, pada semua sisi tengah (bagian ketebalan) papan kayu tersebut, akan buat potongan memanjang dalam bahasa Jawa disebut “coakan“. Lalu pada coakan satu lainnya akan diberi tambahan kayu lain, sehingga bentuk papan kayu ini nantinya yaitu pada satu sisi akan berlubang, dan sisi yang lain muncul.
Jadi, nantinya pada saat pemasangan sisi yang muncul akan dimasukkan ke dalam sisi yang berlubang, sehingga papan-papan kayu tersebut akan saling mengunci satu sama lainnya, karena itu papan parket dari kayu kelapa ini tidak memerlukan paku atau perekat (lem) pada saat pemasangannya.
Setelah bentuk potongan papan parket selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menghaluskan permukaan papan parket, biasanya proses penghalusan ini masih menggunakan peralatan sederhana seperti kertas amplas. Dan beberapa lainnya sudah menggunakan alat yang lebih modern.
Setelah permukaan parket halus, maka langkah selanjutnya adalah mengolesi setiap permukaan parket dengan obat anti hama. Tujuannya, agar kayu tahan terhadap serangan rayap dan semut, lalu agar obat anti rayap tersebut dapat melekat dalam waktu yang lama, maka harus dilapisi lagi dengan lapisan pelindung.
Untuk lapisan terakhir yang diberikan pada permukaan atas parket, akan ditambahkan lapisan melamin, hal ini agar papan parket dapat memunculkan bentuk serat kayunya dan juga agar papan parket ini terlihat lebih mengkilap.
Proses ini adalah bagian akhir dari produksi parket kayu kelapa, jadi setelah ini parket kayu kelapa sudah siap untuk dipasarkan.
Bila dibandingkan dengan parket dari kayu lain, boleh dibilang bahwa parket dari kayu sisa limbah kelapa memiliki harga jual yang lebih murah. Untuk harga saat ini kayu parket limbah kelapa dijual dengan harga Rp 400.000 / m².