Cara Pengerjaan untuk Mencegah Rembesan Air dari Bawah Tanah

Ada beberapa hal yang perlu anda lakukan untuk mencegah air tanah dapat meresap naik ke bangunan rumah. Meskipun sebenarnya lahan yang anda gunakan sebagai rumah, bukan merupakan lahan bekas persawahan ataupun rawa, tetapi rembesar air tanah kemungkinan besar masih akan terjadi.

Pertama-tama, kita harus tahu dulu soal keadaan lahan yang akan kita jadikan rumah, karena ini penting untuk menentukan jenis bahan dan cara pengerjaan seperti apa yang akan kita gunakan nantinya. Biasanya untuk proyek yang agak besar, tanah yang akan dibangun tersebut akan digali (dibor) dan dianalisa, kami biasanya menyebutnya dengan nama sondir.

Tetapi untuk rumah tinggal biasa, biasanya pengamatan mata saja sudah bisa kelihatan kok, bagaimana kondisi tanah di areal tersebut. Kalau tidak terlalu basah, misalnya saja bekas perkebunan dan daerahnya cukup tinggi dari muka sungai, maka daerah itu lumayan kering, jadi bagunan yang tidak terlalu tinggi sudah cukup digunakan.

Tetapi jika daerah tersebut sudah terlihat seperti rawa-rawa, yang banyak air menggenang di sana, maka penggunaan seperti rumah panggung menjadi pilihan yang harus diambil oleh pemilik rumah. Bahkan pondasi cerucuk, atau tiang pancang juga harus digunakan, karena dapat membantu pondasi agar tetap stabil berdiri, selain itu pastinya jenis bahan tiang pancangnya juga harus terbuat dari bahan yang kedap air juga, agar mengurangi rembesan air sejak awal.

Lalu untuk pondasai yang digunakan dapat berupa footplate / cakar ayam atau susunan batu kali, atau pondasi lain, tetapi yang pasti pondasi ini harus dibuat kedap air juga, setidaknya jika terjadi rembesan air dari tiang pancang dibawahnya, maka pondasi ini dapat meredamnya. Biasanya dibuat dengan cara menambahkan semen dalam campuran adukan betonnya.

Setelah pondasi maka adal sloof, dan pastinya sloof juga dibuat dengan kekuatan yang lebih besar dari pada ring balk di atas, dan harus kedap air juga, yang berikutnya, campuran lapisan untuk dinding harus dibuat kedap air, biasanya pembuatan campuran kedap air ini dilakukan dengan menambahkan semen yang lebih banyak. Malah sebagaian yang lain membuat dinding beton secara langsung dengan bantuan begisting, memang biaya pembuatannya lebih mahal, tetapi pastinya hasil akhirnya juga lebih bagus lagi.

Tujuan pembuatan dinding kedap air, yaitu untuk memutus aliran rembesan air dari dalam tanah yang ingin naik ke atas. Sehingga dinding di atasnya dapat terjaga dan tetap kering, dan pastinya dinding yang kering akan memiliki ketahanan dan keawetan yang lebih tinggi, bila dibandingkang rumah yang dindingnya selalu mengalami rembes.

Lapisan anti air ini juga harus dibuat pada plaster, aci, plamir, dan cat. Tujuannya agar dapat mencegah air merembes ke atas, karena air juga dapat merembes melalui celah plaster, lalu air hujan juga bisa membuat permukaan dinding menjadi basah, karena itu lapisan ini harus dibuat kedap.

Pembuatan lapisan anti air ini memang secara ekonomis lebih mahal dari pada dinding biasa, tetapi mengingat fungsinya yang krusial, cara ini sangat baik dalam menjaga kualitas bangunan kita dalam jangka waktu yang panjang.

 

Tinggalkan Balasan