Sekitar setahun yang lalu, saya pernah membuat sebuah artikel yang membahas tentang kondisi batu bata yang dijual di sekitar tempat tinggal saya. Memang benar bahwa pada saat artikel tersebut ditulis, kondisi batu bata yang dijual di tempat tinggal saya sangat buruk.
Hal ini terutama sekali disebabkan oleh penggunaan sekam padi dalam proses pembuatannya, akibatnya batu bata yang sudah jadi akan rapuh dan mudah pecah. Meskipun dijual dengan harga yang murah, tetapi kualitasnya, menjadi sangat buruk.
Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, setiap ada pengerjaan rumah di sekitar tempat tinggal saya, saya mendapati bahwa kondisi batu batanya sudah lebih baik, bahkan boleh saya bilang bahwa kualitasnya sudah mirip seperti kondisi batu bata yang diproduksi sepuluh tahun yang lalu.
Saya tidak tahu persis apa penyebabnya sehingga batu bata yang diproduksi akhir-akhir ini kualitasnya bisa membaik lagi. Yang jelas saat saya melakukan renovasi gedung beberapa waktu yang lalu, saya sudah merasa tidak nyaman dengan kualitas batu bata yang saya gunakan, karena menurut saya kekuatan bangunan tersebut akan menjadi sangat rapuh. Tetapi mau bagaimana lagi, karena semua toko bangunan menjual batu bata dengan kualitas seperti itu.
Mungkin keluhan yang saya alami ini, juga dialami oleh orang lain. Mungkin saja banyak toko bangunan dan produsen batu bata yang mengalami komplain dari konsumen, sehingga mereka mengembalikan kembali kualitas batu batanya seperti sebelumnya.
Walaupun mungkin batu bata itu harganya lebih mahal, tetapi jika sebanding dengan kualitasnya, maka bisa saja konsumen lebih memilih untuk menggunakan batu bata yang kualitasnya baik tersebut.
Kualitas batu bata yang saya maksud dalam artikel ini yaitu tidak ada campuran sekam padi di dalam batu batanya, sehingga tekstur batu bata lebih utuh tidak banyak rongganya, batu bata yang sekarang juga lebih kokoh dan tidak gampang retak atau pecah.