Ada beberapa hal yang dapat membuat sebuah minimarket atau supermarket menjadi lebih menarik daripada berbelanja di toko kelontong biasa, ataupun malah berbelanja di pasar tradisional. Hal yang pertama yaitu terletak pada sistem pelayanannya, saya secara pribadi merasakan bahwa jika ada sebuah toko kelontong tradisional yang cukup laku dan ramai, biasanya sikapnya agak angkuh dan sombong, sehingga seringkali meremehkan pembeli, padahal ada sesuatu hal yang masih belum mereka sadari, yaitu bahwa para pembeli ini adalah orang yang memiliki uang sehingga konsumen tersebut bisa menggunakan uang mereka sesuka hatinya.
Saya pernah punya pengalaman bahwa ada orang yang hanya membeli barang dalam jumlah kecil pada toko yang agak besar, lalu pemiliknya menghinanya, tetapi hal seperti ini belum pernah saya temui di minimarket yang mempunyai banyak cabang tersebut. Bahkan saya sering bersama anak SD yang hanya membeli sebuah snack seharga Rp 500,- dan mereka tetap dihargai sebagai seorang pembeli. Dan sikap seperti ini kadang kala yang tidak dimiliki oleh toko kelontong. Jika saya menempatkan posisi saya pada pihak pembeli, maka pelayanan adalah yang pertama sebelum membeli barang dan kemudian harganya, dan jika cara penjual toko kelontong tetap seperti itu maka jangan salahkan jika ada minimarket yang menjual jasa dan juga pelayanan yang baik untuk mendapatkan konsumen.
Karena saya memiliki pengalaman buruk saat diperlakukan dengan tidak baik oleh pemilik toko, saya jadi berpendapat bahwa mungkin saya belum tentu membeli barang di toko anda, tetapi jika saya sudah diperlakukan buruk seperti ini maka dapat saya pastikan bahwa saya tidak akan berbelanja di toko ini lagi.
Hal lainnya yang membuat membeli di minimarket menjadi lebih menarik yaitu dari adanya daftar harga barang. Jika di toko kelontong kita harus bertanya dulu harga barangnya pada pemilik tokonya dan jika kita bertanya terlalu banyak maka akan sangat memalukan, bahkan kadang ada pemilik toko yang saat ditanya malah marah-marah karena pembelinya hanya belanja sedikit, tetapi lebih banyak bertanya, atau malah kadang yang terjadi saat bertanya harga barang ternyata harga barang tersebut sangat mahal dan kita tahu bahwa di tempat lain ada toko yang menjual dengan harga yang lebih murah, tetapi karena kita sudah bertanya pada pemiliknya maka kadang kita merasa segan sehingga kita harus tetap membeli barang tersebut dengan perasaan dongkol.
Tetapi jika kita membeli barang di minimarket atau supermarket, maka kita tidak perlu malu seperti itu karena harga setiap barang sudah tertera dan harga barang tersebut sudah pasti, sehingga kita dapat memilih harga barang yang sesuai dengan kekuatan keuangan masing-masing. Untuk saya pribadi kadang kala malah hanya melakukan survei harga saja dan setelah menemukan toko yang menjual produk tersebut dengan harga yang paling murah maka baru saya membelinya. Tidak ada perasaan bersalah, dan juga tidak ada teguran dari penjaga toko karena itu memang adalah hak dari pembeli, dengan cara seperti itu saya dapat membeli barang dengan harga termurah dari sekian banyak minimarket. Jika hal ini dilakukan di toko kelontong biasa, pasti sudah malu tidak karuan.
Sisanya adalah faktor kebersihan dan kerapian dari minimarket dan supermarket, yang sangat jarang dimiliki oleh toko kelontong biasa, apalagi di toko yang ada di pasar tradisional, Untuk yang lainnya seperti fasilitas AC atau pendingin udara sehingga membuat nyaman pengunjung untuk berbelanja. Belum lagi ada toilet yang dapat dipakai sewaktu-waktu, membuat minimarket atau supermarket menjadi semakin unggul.
Dengan semua kombinasi seperti itu maka tidak salah jika saya dengan banyak orang yang lainnya mulai berpindah dari berbelanja di pasar tradisional dan toko kelontong biasa, ke supermarket atau minimarket.