Biasanya setiap sungai pasti memiliki sejumlah pasir, hanya saja jumlah tersebut tidak sama antar sungai, ataupun antar bagian dari sungai tersebut. Jika kita menambang pasir di sungai yang tidak memiliki hulu di puncak gunung berapi, ataupun hulu dari sugai yang kita tambang tersebut berada di gunung yang sudah tidak aktif lagi, maka saat kita menambang pasir dari tempat itu, jumlah pasir yang ada akan terus berkurang jumlahnya, dan kemungkinan suatu saat nanti pasir yang ada di sungai tersebut dapat habis. Karena tidak ada penambahan material.
Salah satu fungsi dari pasir di dasar sungai adalah untuk menghambat laju aliran air, hal ini akan sangat terasa pada saat hujan lebat yang menyebabkan debit air meningkat. Saat debit air sungai meningkat, maka laju aliran airnya juga akan ikut meningkat, jika tidak ada penghambat yang dapat mengurangi laju aliran air tersebut, maka dikhawatirkan akan dapat menyebabkan banyak kerusakan di sepanjang aliran sungai tersebut.
Berbeda halnya dengan penambangan pasir yang ada di sungai yang terus mendapat suplai dari gunung berapi, yang jika tidak ditambang maka dapat menyebabkan banjir. Maka jika kita menambang pasir dari sugai yang berasal dari gunung mati, maka dapat menyebabkan laju aliran sungai menjadi meningkat, yang nantinya dapat menyebabkan kerusakan yang parah di sepanjang aliran sungai.
Kerusakan yang sering terjadi jika laju aliran air sangat besar, tanpa ada yang menghambatnya yaitu, akan ada banyak lonsor di sepanjang tepi aliran sungai, jika aliran sungai menghantam pondasi jembatan maka akan menyebabkan resiko jembatan rubuh. Dari kedua kemungkinan di atas saja, akan ada banyak jiwa yang mungkin terancam keselamatannya. Belum dihitung dengan dampak ekonomi dan juga sosial yang mungkin saja ikut hancur.
Memang sebenarnya polemik juga, karena jika tidak kita ambil pasirnya maka kita tidak punya bahan bangunan, tetapi jika kita tetap mengambilnya maka ekosistem akan terganggu. Sebenarnya yang disebut pembangunan itu tidak sepenuhnya membangun, kerena di sini kita membangun di tempat lain pasti ada yang dirusakan.
Jadi selanjutnya tergantung dari pilihan dan juga kepentingan kita masing-masing. Mana yang akan kita korbankan.
terimakasih artikel ini sangat membantu. Boleh kirimakan saya file asli dari jurnal internasionalnya? link yang diberikan sulit untuk mencari file yang bersangkutan dengan artikel ini. Terimakasih banyak 🙂 mohon responnya
email saya [email protected]
Maaf mbak, artikel ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri dan survei langsung ke lokasi, jadi tidak ada data dari tempat lain.