Bukan rahasia lagi soal bencana nasional yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu tentang semburan lumpur Lapindo. Banyak orang yang menjadi menderita karena peristiwa ini, sehingga menjadi isu hangat, yang bukan saja untuk wilayah nasional tetapi juga sampai ke mancanegara. Bahkan menurut berita yang saya dengar bahwa semburan tersebut masih berlangsung hingga saat ini, meskipun menurut berita tersebut volumenya sudah semakin mengecil, jika dibandingkan dengan saat pertama kali dulu.
Dalam artikel ini saya tidak ingin membahas lebih banyak tentang peristiwa tersebut, tetapi lebih kepada dampak yang timbul akibat peristiwa itu.
Saya memiliki seorang teman di proyek yang berasal dari Sidoarjo, rumahnya dekat dengan pasar Sidoarjo yang mengarah ke Surabaya. Jika dari tanggul lumpur Lapindo, kira-kira masih berjarak sekitar tujuh kilometer. Dan dapat dipastikan bahwa daerah rumah beliau tersebut tidak terdampak sama sekali dengan lumpur Lapindo. Bahkan air dan udara di sana masih sama saja seperti kondisi sebelum terjadi semburan.
Karena saat ini teman saya tersebut sudah tinggal sendiri dengan istrinya maka dia bermaksud untuk menjual rumahnya yang ada di Sidoarjo tersebut, dan bermaksud untuk pindah ke daerah yang lebih sepi. Tetapi karena hebatnya pemberitaan di berbagai media massa, yang terlalu menyudutkan Sidoarjo, yang akhirnya membuat takut dan resah masyarakat. Maka saat teman saya akan menjual rumahnya tersebut, ternyata rumah tersebut malah turun harganya.
Jika biasanya harga rumah akan terus naik dari tahun ke tahun, tetapi karena adanya kejadian semburan lumpur tersebut, maka sekarang harga rumah beliau menjadi turun. Dulu teman saya tersebut membeli rumah tersebut dengan harga 1,3 milyar pada 2004, tetapi sekarang saat beliau ingin menjualnya, ternyata rumah tersebut ditawar 700 juta. Padahal jika di tempat lain harganya mungkin sekarang sudah bisa mencapai 2 – 2,5 milyar.
Saya tidak bisa membayangkan jika rumah yang berada jauh dari pusat semburan saja harganya sangat turun, apalagi dengan rumah yang langsung berhadapan dengan tanggul penahan lumpur, mungkin sudah tidak ada harganya lagi sekarang, terutama untuk yang tinggal di daerah Porong dan Tanggulangin.