Pada artikel sebelumnya saya telah memberikan beberapa penjelasan tetang keunggulan, jika kita menggunakan konstruksi atap dari baja ringan. Tetapi untuk artikel kali ini saya ingin memberikan beberapa penjelasan tentang apa kekurangannya jika kita menggunakan konstruksi baja ringan untuk rumah dan bangunan kita.
Yang pertama yaitu terletak pada sisi keindahan dari konstruksinya sendiri, yaitu atap baja ringan dalam pengaplikasiannya, memiliki bentuk yang sangat rapat hampir mirip seperti jaring, dan antar kuda-kuda, reng dan usuk, saling dikaitkan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu kesatuan.
Dan perlu diingat juga bahwa semakin berat penutup atap yang digunakan maka kerapatan dari konstrusksi atap baja ringan akan semakin rapat, hal ini dilakukan untuk menahan beban yang semakin berat tersebut. Jadi jika semakin berat beban dari penutup atap yang kita gunakan, maka tampilan dari konstruksnya semakin tidak indah dan menarik.
Selain dari segi keindahannya, untuk konstruksi dari atap baja ringan ini juga memiliki kelemahan dalam hal kekuatannya. Untuk daerah yang sangat berangin, konstruksi atap baja ringan ini sangat mudah untuk lepas dan diterbangkan angin. Hal ini dapat terjadi karena sambungan dari baja ringan yang menggunakan sistem baut, sehingga saat digoncangkan oleh angin yang keras dan sering, maka sistem dari sambungan ini menjadi kendor dan bergerak-gerak, yang menyebabkan atap mudah lepas.
Tetapi jika pada daerah yang memiliki banyak angin seperti itu kita menggunakan konstruksi dari kayu, maka sambungan kayu yang dihubungkan dengan menggunakan paku, ternyata masih dapat menahan hembusan angin tersebut. Hal ini dapat terjadi karena paku yang ditancapkan pada kayu masih lebih menggigit sehingga tidak mudah lepas saat terkena angin kencang.
Kekurangan lain dari atap baja ringan ini terletak pada harga, kekuatan, ketebalan, ukuran dan juga kualitasnya yang sangat mudah untuk dipermainkan. Sebetulnya secara logika penggunaan konstruksi atap baja ringan ini cukup kuat dalam menahan bebannya sendiri, beban angin, gravitasi, dan beberapa beban tambahan seperti penangkal petir, instalasi listrik, dan masih mampu untuk menyangga plafond.
Tetapi karena ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab dan ingin mendapatkan keuntungan lebih dalam hal pengerjaan atap baja ringan ini, maka banyak hal yang bisa dikorupsi, misalnya dari jarak kuda-kuda, ketebalan struktur dan ketebalan penutup atapnya, dan juga jumlah sambungannya, semuanya itu dapat dikurangi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Karena itu jika sampai terjadi di sekolah-sekolah yang baru saja direnovasi, ternyata atapnya sudah rubuh. Maka sebenarnya bukan hanya terletak pada faktor teknis pengerjaannya ataupun pada kualitas bahan yang digunakan. Tetapi juga tergantung dari faktor non teknis, yaitu besaran korupsi dana yang diinginkan oleh oknum tersebut.