Beberapa waktu yang lalu saya sempat menggunakan bata ringan untuk mengerjakan satu proyek penambahan gedung, sedangkan untuk lokasinya sendiri berada di dekat rumah. Jika menggunakan batu bata merah biasa sebagai bahan bangunan, mungkin sudah banyak orang yang familiar, karena sudah digunakan oleh nenek moyang kita sejak ratusan tahun lalu, bahkan untuk teknik pengerjaan dan semua pengetahuannya telah diwariskan kepada kita sampai sekarang.
Sementara untuk batu bata ringan adalah jenis bahan material baru, karena meskipun material ini sudah diperkenalkan dan juga diproduksi semenjak beberapa belas atau beberapa puluh tahun yang lalu, tetapi masih banyak masyarakat kita yang belum mengenalnya dengan baik, bahkan masih ada yang belum pernah mendengar dan belum tahu sama sekali tentang bata ringan ini.
Menurut saya bata ringan adalah jenis bahan yang hanya bisa dijadikan sebagai dinding pengisi saja, bahan ini tidak terlalu kuat jika harus menahan beban, hanya saja di sini saya belum tahu apakah itu termasuk bebannya sendiri ataukah hanya beban yang berasal dari luar, yang jelas bahwa saat menggunakan bata ringan ini, jika dibebani sesuatu yang terlalu berat, maka bata ini bisa retak.
Saya rasa kekuatan dari bata ringan tidak terlalu besar, hal ini karena fungsi utamanya adalah untuk membuat pemasangan dinding lebih cepat selesai, tetapi dengan hasil yang lebih rapi.
Tetapi, jika kita sudah menggunakan sistem rigid frame (rangka kaku), maka sebenarnya untuk dinding pengisinya tidak diperlukan bahan yang terlalu kuat sekali. Biasanya jika di rumah-rumah masyarakat kita kebanyakan, untuk aplikasi dari rangka kaku ini bentuknya seperti menggunakan sloof, kolom praktis dan balok praktis.
Dosen saya pernah mengatakan bahwa jika kita sudah menggunakan sistem rangka kaku, maka jika dinding pengisinya tersebut diambil dan kemudian diganti dengan kertas atau plastik, maka hal tersebut tidak akan jadi masalah.
Karena beban dari atap atau dari bagian lain akan diterima oleh kolom dan balok, yang kemudian akan diteruskan ke sloof dan pondasi, sehingga dindingnya hanya menahan bebannya sendiri, dan tidak akan menahan beban dari luar sama sekali. Maka dari itu meskipun dinding tersebut tidak terlalu kuat, hal tersebut tidak akan jadi masalah.
Karena itu jika kita menggunakan sistem rangka kaku, maka sistem konstruksi pondasi, sloof, kolom, dan baloknya harus mendapat perhatian khusus saat mengerjakan pembangunannya. Usahakan agar konstruksinya, dibuat cukup kuat untuk menahan bebannya sendiri dan beban dari luar bangunan.
Karena itu saran saya jika memilih besi, jangan memilih yang terlalu kecil, usahakan agar menggunakan besi dengan ukuran standar dan kualitas SNI. Selanjutnya untuk campuran betonnya, sebaiknya jangan menggunakan beton yang kualitasnya jelek, dan menurut saya jangan terlalu irit dengan penggunaan semennya. Karena dengan menggunakan bata ringan, maka beban bangunan anda, sepenuhnya akan ditopang oleh struktur rangka kaku ini, jadi usahan agar strukturnya cukup kuat.