Memang ada banyak tempat yang dapat menjual lampu penerangan rumah, tetapi akhir-akhir ini saya lebih senang untuk membeli lampu penerangan di tempat servis lampu bekas. Alasan utama saya membeli lampu di tempat ini karena harga jualnya yang jauh lebih murah dari pada harga jual di toko yang biasa.
Sejak beberapa tahun terakhir ini di daerah sekitar rumah saya cukup banyak orang yang membuka tempat servis lampu. Jadi, selain dapat membeli lampu saya juga sering menservis lampu di rumah yang rusak, karena dengan menservis lampu di rumah maka harganya akan jauh lebih murah lagi, jika dibandingkan dengan harus membeli baru.
Jika, dilihat dari tingkat keawetan lampunya, maka lampu yang membeli baru akan lebih awet dari pada lampu yang diservis ataupun yang membeli dari tempat servis ini. Tetapi jika dilihat dari segi harga jualnya, maka sudah dapat dipastikan bahwa lampu yang diservis ataupun yang membeli di tempat servis akan lebih murah harganya.
Lampu yang dijual di tempat servis biasanya tergantung dari ukuran wattnya, jadi semakin besar ukuran wattnya maka harga jualnya juga akan semakin mahal, saya rasa masih sama seperti membeli lampu baru di toko. Tetapi jika saya membeli lampu bekas tersebut di tempat servis, rata-rata harganya Rp 12 rb – 15 rb / buah, tergantung dari besaran wattnya.
Tetapi jika saya membeli lampu baru, dengan ukuran watt yang sama seperti di tempat servis tersebut, maka harganya masih berkisar di angka Rp 50 rb – 60 rb / buah, dan jika lampu yang saya beli merknya cukup terkenal, maka harga jualnya bisa lebih mahal lagi.
Sedangkan untuk biaya servis, jika kerusakannya cukup mudah maka harganya Rp 5 rb / buah lampu. Tetapi jika ada komponen yang harus diganti, maka biaya servisnya menjadi Rp 10 rb / buah lampu. Karena biaya servisnya yang lebih murah, maka saya sekarang lebih sering menservis lampu di rumah yang rusak.
Saya rasa fenomena servis lampu ini tidak hanya ada di sekitar rumah saya saja, dan sudah meluas hampir ke semua daerah di Indonesia. Jadi, tidak salah jika salah seorang teman yang bekerja di pabrik lampu, mengatakan bahwa pabrik tempatnya bekerja sekarang sudah hampir bangkrut, dan sudah mulai banyak merumahkan karyawannya. Jadi, sepertinya fenomena servis lampu ini memang cukup masif menyerang industri pembuatan lampu baru.
Jika boleh mengatakan bahwa saya pribadi lebih menyukai untuk menggunakan lampu yang diservis, dari pada harus membeli lampu baru, terutama karena faktor selisih harganya yang cukup banyak.