Pada saat proses pembangunan sebuah bangunan, biasanya bahan bangunan sisa jumlahnya sangat banyak. Bahkan saat bangunan itu dibongkar, maka barang sisa bongkaran yang masih memiliki nilai jual, jumlahnya juga tidak kalah banyak.
Karena itu tidak ada salahnya, jika anda mengumpulkan barang sisa tersebut, karena beberapa barang harganya cukup mahal saat dijual. Di daerah rumah saya biasanya bahan sisa bangunan dan bahan sisa bongkaran ini disebut sebagai barang rosok atau sering juga disebut sebagai rosokan.
Beberapa waktu yang lalu saya mencoba untuk menjual barang rosokan tersebut, dan ternyata saya mendapatkan harga jual dari beberapa jenis bahan lain.
Harga bahan bekas :
No | Keterangan | Harga per-Kg |
1 | Besi super | Rp 3.000 |
2 | Pipa | Rp 2.000 |
3 | Timah | Rp 7.000 |
4 | Alumunium | Rp 12.000 |
5 | Kuningan | Rp 30.000 |
6 | Tembaga | Rp 55.000 |
7 | Kertas HVS | Rp 2.300 |
8 | Kertas Cetak | Rp 1.750 |
9 | Duplek | Rp 1.000 |
10 | Majalah | Rp 1.000 |
11 | LKS | Rp 1.000 |
12 | Kardus | Rp 2.000 |
13 | Koran | Rp 3.500 |
Meskipun harganya lebih murah, tetapi sebenarnya kulit kabel juga memiliki harga jual, dan masih laku. Hanya saja kebanyakan orang menganggapnya kurang berharga karena kebanyakan orang masih menganggap bahwa harga tembaga di dalamnya lebih mahal.
Sebagai saran saja, bahwa dalam menjual barang bekas seperti di atas, maka sebaiknya bahan tersebut dikelompokkan berdasarkan jenisnya, karena hal tersebut akan sangat membantu dalam proses penimbangan dan menentukan harga jualnya.
Karena jika tidak, maka harga jual barang bekas tersebut akan dipukul rata, dan dihargai lebih murah dari pada yang seharusnya.