Bukan hal yang asing lagi bagi kita saat ini, bahwa dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, maka banyak peralatan elektronik yang harus kita gantikan dengan model dan juga teknologi yang terbaru. Karena hal tersebut, maka sampah elektronik di rumah kita bisa menumpuk, dan hanya menyesaki rumah kita saja.
Beberapa waktu yang lalu saya baru saja menjual satu set komputer rusak, dengan beberapa komponen pendukungnya di tempat loak. Setidaknya hal tersebut dapat mengurangi barang tidak terpakai yang ada di rumah, dan akhirnya rumah saya juga nampak lebih longgar.
Berikut adalah daftar harga sampah elektronik yang saya dapatkan kemarin :
No | Keterangan | Harga |
1 | Main bord PC
(P1, P2, P3, P4, LGA) |
Rp 20.000 – Rp 25.000 / satuan |
2 | Monitor 14″/15″ | Rp 35.000 / satuan |
3 | Monitor 17″ semi | Rp 45.000 / satuan |
4 | Monitor 17″ flat | Rp 35.000 / satuan |
5 | Monitor flek / baret | Rp 15.000 / satuan |
6 | Power suplay | Rp 4.000 / satuan |
7 | CD room | Rp 3.000 / satuan |
8 | Hardisk | Rp 6.000 / satuan |
9 | Memory | Rp 1.500 / satuan |
10 | Card (lan, sound, dll) | Rp 2.000 / satuan |
11 | Prosecor 468 | Rp 25.000 / satuan |
12 | PCI express chipset | Rp 3.000 / satuan |
13 | Mainbord laptop | Rp 15.000 / satuan |
14 | Prosecor P1 | Rp 5.000 / satuan |
15 | Laptop jadul (P1 / P2) | Rp 20.000 / satuan |
16 | LCD monitor | Rp 30.000 – Rp 100.000 / satuan |
17 | PC komplit (P1, P2, P3, P4) | Rp 35.000 – Rp 50.000 / satuan |
18 | Casing PC | Rp 5.000 / satuan |
Mungkin saja harga di atas bisa berubah setiap saat, karena barang bekas seperti sampah elektronik tidak memiliki patokan harga yang jelas, buat saya lebih mudah untuk menjual kertas bekas, karena harganya lebih pasti. Saya lebih menganggap bahwa harga jual barang elektronik bekas ini lebih kepada perkiraan dari tukang loaknya.
Dan saya masih menganggap agak miris, karena barang elektronik tersebut waktu dibeli dulu, harganya bisa mencapai jutaan rupiah, dan saat sudah rusak barang tersebut sudah tidak ada harganya lagi. Tapi mau bagaimana lagi, bahwa ini adalah dampak dari perkembangan teknologi.