Dalam segi inovasi, yang namanya interior rumah, pastinya akan terus mengalami perkembangan, dan salah satunya yang akan kita bahas pada artikel ini, yaitu lampu hias berbentuk jamur yang berasal dari Cirebon. Jadi, untuk lampu penerangannya akan diletakkan pada bagian kepala jamurnya, dengan disangga oleh batang kayu.
Pastinya sebelum diproduksi secara masal, perlu dibuat desain lampu yang akan dibuat. Untuk kayu yang akan digunakan pada industri ini, mereka lebih memilih untuk menggunakan kayu dolken dengan ukuran diameter 5 – 6 cm. Batang kayu ini akan dijadikan sebagai kerangka untuk menopang kepala jamurnya, atau bisa digambarkan sebagai batang jamurnya.
Alasan penggunaan kayu jenis ini, karena jumlahnya cukup banyak di wilayah Sumatra dan Sulawesi, lagi pula kayu jenis ini juga cukup kuat setelah dikeringkan. Ditambah dengan bentuk alami kayu, maka nantinya lampu yang dihasilkan akan lebih artistik.
Dalam pembuatan satu unit lampu hias, setidaknya diperlukan tiga batang kayu dengan ukuran panjang yang bervariasi, yaitu ada yang panjangnya 90 cm, 120 cm, 150 cm. Tujuan panjang kayu ini berbeda, yaitu untuk menunjukkan kesan yang nyata pada produk lampu yang dihasilkan, yaitu agar tidak monoton.
Langkah selanjutnya adalah membersihkan kulit kayunya, karena yang akan digunakan adalah kayu bagian dalamnya saja. Setelah itu, batang kayu yang sudah dibersihkan tadi akan diroter, atau dibuat jalur dengan cara dilubangi. Tujuannya sebagai tempat untuk meletakkan kabel listriknya nanti.
Untuk pembuatan rumah lampunya sendiri, menggunakan serat fiberglass yang sering digunakan dalam pembuatan kapal. Caranya, serat fiber akan diletakkan pada cetakan (molding), yang sudah dipersiapkan atau sudah dibuat sebelumnya. Dalam pembuatan lampu hias berbentuk jamur ini, cetakan fibernya ada dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah, yang nantinya akan disatukan dan membentuk kepala jamur.
Setelah itu, di atas serat fiber tersebut akan kita saputkan cairan resin dan katalis. Proses pemberian resin ini harus dilakukan sangat cepat, karena campuran bahan ini mudah mengeras. Sambil menunggu campuran tadi mengering, kita bisa merapikan serat fiber yang tidak dibutuhkan, terutama agar tampilan rumah lampu ini menjadi lebih rapi.
Setelah mengering, maka bagian bawah dan bagian atas kap lampu tersebut akan dijadikan satu. Proses berikutnya dinamakann laminasi, yaitu pemberian motif pada rumah lampu. Caranya, dengan mengoleskan cairan khusus pada seluruh permukaan rumah lampu.
Untuk memberikan corak khusus, maka sebelum cairan tersebut mengering, akan dibuat garis-garis dengan kuas. Setelah cairannya mengering, maka permukaan kap lampu akan dihaluskan dengan mesin gerinda, dengan cara ini maka motif akan semakin muncul dan terlihat lebih indah dan rapi.
Untuk dasar yang menopang, seluruh lampu beserta aksesorisnya tersebut, pabrik ini menggunakan pipa besi yang sudah dilas pada piringan logam. Potongan besi ini akan digunakan sebagai pondasi lampu, dan tempat untuk meletakkan batang kayu nantinya. Batang pipa besi ini akan dipotong, dirapikan, dilas (disatukan pada dasar piringan), dan dicat.
Langkah berikutnya, yaitu merangkai semua komponen yang sudah dibuat di atas untuk menjadi lampu hias yang utuh. Pada proses ini juga dipasang kabel dan tempat lampunya, dan semua instalasi pendukungnya. Setelah proses pemasangan selesai, maka lampu akan diperiksa, jika tidak ada masalah dan semua bagian berfungsi dengan baik, maka lampu siap untuk dipasarkan.