Untuk jam kerja di kantor proyek saya rasa hampir sama seperti kantor yang lain yaitu masuk jam 8 dan pulang jam 5 sore. Tetapi saya rasa, itu hanya formalitasnya saja, karena hampir tidak pernah dilakukan seperti itu, karena yang biasa terjadi setelah jam 5 sore selesai bekerja, nanti setelah makan malam jam 7 atau jam 8 malam, maka pekerja akan kembali lagi ke kantor untuk bekerja. Biasanya sampai tengah malam atau dini hari, tetapi untuk saya biasanya sampai mengantuk saja.
Jam kerja ini saya rasa tidak akan ada pengaruhnya untuk orang yang ada di lapangan, karena jam kerja mereka sangat tergantung dengan kondisi pekerjaan. Apalagi jika sudah mulai masuk bagian pengecoran, kadang mereka bisa bekerja lebih dari dua hari. Mungkin sekitar 35 – 40 jam, biasanya selama itu pula pekerja, pengawas, konsultan, dan semua yang terlibat juga tidak tidur.
Pada saat itu, mereka tidak boleh berbaring atau menutupkan mata walau sejenak, karena jika itu dilakukan maka mereka akan langsung tertidur, dan pastinya mereka tidak akan bisa bangun lagi dengan mudah. Maklum saja karena kondisi yang sudah sangat capek, dan mereka sudah tidak tidur dalam waktu yang lama.
Jadi, jangan heran jika sudah seperti ini, semua orang itu akan terlihat seperti zombie atau mayat hidup, karena pastinya konsentrasi sama sekali sudah habis. Pada saat seperti ini, adalah waktu di mana kecelekaan kerja paling sering terjadi, kadang kala akibat kecelakaan ini bisa sangat fatal.
Senjata yang diandalkan oleh orang lapangan jika sudah bekerja secara nonstop seperti ini, yaitu minuman berenergi, misalnya saja seperti extra joss, kuku bima, atau kratindeng. Jika hanya mengandalkan kopi saja, pasti sudah tidak mempan lagi, bahkan mungkin sudah tidak berguna lagi.
Bahkan jika pekerja itu minta minuman keras, maka biasanya pengawas mereka akan memenuhi permintaan tersebut. Menurut para pengawas, bahwa tidak masalah mengeluarkan uang lebih, asalkan pekerja tersebut tetap mau bekerja.
Orang yang tidak tidur dan banyak minum minuman berenergi, biasanya akan mengalami mata panda yang cekung ke dalam, dengan kondisi muka yang membengkak seperti balon yang diisi air. Para pengawas mereka mengatakan, bahwa sebenarnya mereka merasa kasihan jika pekerjanya sudah dalam kondisi demikian.
Tetapi memang tidak ada cara lain, agar progress pekerjaan tetap berjalan dengan baik, jadi bagaimanapun juga mereka harus tetap memaksa agar mereka tetap mau bekerja.
Pada kondisi lelah yang kronis seperti ini, emosi sangat mudah sekali tersulut. Perkelahian dan cek cok mulut pasti akan sering terdengar, bahkan makian dan kata kasar juga akan banyak dikeluarkan. Jadi, jika kondisi sudah seperti ini, maka hampir semua orang akan lebih banyak diam, dan mereka hanya akan berbicara seperlunya saja.
