Meskipun Provinsi Jambi dan Kota Jambi masih memiliki hutan kayu yang cukup banyak, tetapi untuk saat ini banyak warga dan juga gedung dari instansi pemerintah di Kota Jambi yang lebih memilih untuk menggunakan kerangka atap dari bahan baja ringan.
Alasan yang paling banyak dikemukakan oleh masyarakat adalah adanya ancaman kebakaran yang sangat tinggi, apalagi jika sudah memasuki musim kemarau panjang, maka membuat kebakaran menjadi sangat sering sekali terjadi. Terutama di daerah-daerah yang lokasinya sangat padat.
Karena itu jika menggunakan bahan atap dari kayu, maka saat terjadi kebakaran, akan membuat tingkat kerusakan yang ditimbulkan menjadi sangat besar, bahkan boleh dibilang selain rumah juga perabotan pasti akan musnah. Tetapi jika menggunakan bahan yang tidak rambat api seperti baja ringan, maka jika sampai terjadi kebakaran maka kemungkinan besar api tidak akan merambat ke bangunan lain dan juga masih memungkinkan untuk segera dipadamkan. Intinya akan jauh lebih mudah untuk melakukan pemadaman api.
Lagi pula dengan menggunakan baja ringan maka waktu untuk pemasangan atap juga bisa lebih cepat, bila dibandingkan dengan menggunakan bahan kerangka atap dari kayu. Karena untuk di sini harga kayu memang agak murah, tetapi ongkos pekerja yang agak mahal, sehingga jika menggunakan kayu menjadi tidak ekonomis lagi.
Harga borongan atap baja ringan di Kota Jambi adalah Rp 170.000/m², harga ini sudah include/sudah termasuk untuk semua komponen biaya, yaitu mulai dari materialnya, lalu juga ongkos kirim ke lokasi, dan ongkos tukang untuk memasangnya.
Tetapi memang bahan baja ringan ini masih banyak diaplikasikan pada rumah-rumah dan juga kantor yang berada di sekitar pusat kota Jambi saja. Karena ternyata ada beberapa lokasi di Jambi ini yang daerahnya banyak dilanda angin kencang sehingga jika menggunakan atap baja ringan, karena begitu kerasnya hembusan angin maka sampai bisa melepaskan baut sambungan pada kerangka atap, sehingga membuat atap sering hilang diterbangkan angin.
Tetapi jika menggunakan kayu sebagai kerangka atap, ternyata di daerah yang hembusan anginnya kencang tersebut, maka atap kayu tersebut masih dapat bertahan. Hal ini dapat terjadi karena, mur-baut dan juga paku masih cukup erat menancap pada kayu, sehingga mampu bertahan dari hembusan angin kencang.
Sehingga daerah tersebut masih konsisten untuk menggunakan bahan atap dari kayu. Tetapi untuk daerah yang lebih padat dan juga hembusan anginnya yang tidak terlalu kencang maka sudah banyak yang beralih untuk menggunakan kerangka atap baja ringan.
semoga masyarakat tetap jitu dalam memilih jenis material yang digunakan, atas pertimbangan – pertimbangan tertentu..
terima kasih untuk opini yang telah anda berikan