Pada artikel ini saya ingin menjelaskan, bahwajika kita bermaksud untuk menggunakan bata ringan untuk membuat dinding, maka kita juga harus tahu bahwa bata ringan yang akan kita gunakan tersebut, apakah bisa direkatkan dengan menggunakan spesi atau campuran semen dan pasir biasa, ataukah bata ringan tersebut, harus direkatkan dengan menggunakan semen khusus yang disebut dengan semen mortar.
Hal ini, karena bata ringan dibagi menjadi dua jenis. Jadi, untuk jenis pertama bata ringan ini dapat direkatkan dengan adukan spesi biasa (campuran pasir dan semen). Sedangkan tipe yang kedua, yaitu bata ringan yang harus direkatkan dengan semen mortar.
Jika, sudah menggunakan semen mortar, maka semen tersebut hanya perlu dicampur dengan air saja, lalu semen tersebut siap untuk digunakan merekatkan bata ringan. Jadi semen tersebut tidak perlu dicampur dengan pasir terlebih dahulu.
Keunggulan jika kita menggunakan semen mortar, yaitu hasil dari sambungan antar bata ringan akan menjadi sangat tipis sekali, sehingga akan nampak sangat rapi. Lagi pula dalam pengerjaanya juga akan lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan semen biasa yang dicampur pasir. Tetapi, yang menjadi kendala adalah harga dari semen mortar yang lebih mahal dari semen biasa.
Harga semen mortar untuk spesi, merekatkan bata ringan yaitu Rp 150.000/sak 40Kg, sedangkan untuk semen mortar yang digunakan untuk plester dinding Rp 158.000/sak 40 Kg. Jika dibandingkan dengan semen Gresik yang biasa saya gunakan harganya sekarang Rp 48.000/sak 40 Kg, meskipun dalam pemakaiannya masih perlu ditambah dengan pasir, tetapi pasti jatuhnya harga, jauh lebih murah.
Sebenarnya bata ringan juga memiliki beberapa warna dasar, misalnya saja putih atau abu-abu, tetapi sepertinya warna tersebut tidak menentukan apakah bata ringan tersebut harus menggunakan semen mortar atau tidak. Jadi, saran saya jangan berpatokan pada warna dasar bata ringan tersebut, untuk menentukan jenisnya. Karena setiap pabrikan bisa menentukan warnanya masing-masing.
Biasanya saat anda ingin membeli bata ringan, maka akan dijelaskan bahwa apakah bata ringan ini, harus menggunakan semen mortar atau tidak, sebagai perekatnya. Tetapi, jika memang tidak dijelaskan oleh penjualnya, maka sebaiknya anda menanyakannya, karena hal ini akan menyangkut cara pengerjaannya, dan akhirnya juga akan merembet ke biaya pembangunannya.
Jika saya pribadi, kemarin saat mengerjakan proyek yang menggunakan bata ringan, saya memilih untuk menggunakan bata ringan yang dapat direkatkan dengan menggunakan campuran pasir dan semen biasa (sebagai spesi). Alasan saya yang utama, adalah faktor harga dari semen biasa yang lebih murah, jika dibandingkan dengan semen mortar, selain itu memang tidak ada pertimbangan lain.
Untuk hasil akhir, saya rasa tidak ada bedanya antara bata ringan yang menggunakan semen mortar, ataupun bata ringan yang menggunakan semen biasa. Intinya sampai saat ini saya belum menemukan perbedaan selanjutnya dari kualitas keduanya. Karena untuk melihat kualitas bangunan, tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi harus menunggu saat selesai diuji oleh waktu.
Jadi suatu saat nanti saat saya menemukan perbedaan antara kedua jenis bata ringan ini, saya akan mencoba untuk menuliskannya lagi pada artikel selanjutnya.
Harga Semen
No | Jenis Semen | Harga |
1 | Semen mortar (spesi) | Rp 150.000/sak 40Kg |
2 | Semen mortar (plester) | Rp 158.000/sak 40 Kg |
3 | Semen Gresik (biasa) | Rp 48.000/sak 40 Kg |
Harga ini saya dapatkan pada periode Febuari 2017, di daerah Malang, Jawa Timur. Untuk daerah dan waktu yang berbeda, sangat dimungkinkan untuk terjadi perbedaan harga, dari yang sudah saya cantumkan.
Sangat bermamfaat ilmu nya????
terima kasih atas tanggapannya
Apakah bener semen Gresik harga nya 48?
Mohon maaf, karena itu adalah pada saat artikel tersebut ditulis, dan memang harga up datenya ditulis pada artikel yang berbeda sehingga tidak dilakukan perbaikan pada artikel ini