Sebenarnya jika sudah dipasang sebagai dinding rumah dan bangunan, batako ataupun batu bata merah, tidak akan terlihat perbedaannya, apalagi jika sudah diberi lapisan plester, aci, dan cat. Bahkan jika dilihat dari segi kekuatannya, maka keduanya tidak akan menunjukkan perbedaan yang cukup berarti.
Bahkan jika saya bandingkan keduanya dalam menghabiskan campuran spesi sebagai perekat antar batu, maka kedua bahan ini akan sama-sama menghabiskan campuran spesi dalam jumlah yang sama banyak. Karena jika batu bata menghabiskan spesi karena ukurannya kecil, sehingga perlu banyak spesi untuk menyatukannya.
Tetapi jika batako meskipun ukurannya lebih besar dari pada batu bata, tetapi tetap menghabiskan spesi dalam jumlah banyak, karena batako memiliki lubang pada bagian tengahnya, bahkan pada sambungan antar batako juga terdapat celah yang cukup lebar, berbentuk elips, dan celah ini juga perlu diisi spesi agar masing-masing batako tersebut dapat menyatu dengan kuat. Karena hal tersebut maka batako juga menghabiskan campuran spesi dalam jumlah yang banyak.
Sebenarnya jika menggunakan sistem rigid frame atau rangka kaku, maka bahan yang digunakan untuk dinding pengisi, tidak akan terlalu diperhitungkan kualitasnya, hal ini karena yang akan menahan beban dari rumah tersebut adalah kerangkanya dan bukan dindingnya. Jadi, sebenarnya dengan sistem ini, untuk penggunaan batako ataupun bata merah tidak akan terlihat perbedaan dari kekuatannya.
Hal ini berbeda jika kita memang menggunakan sistem dinding penumpu, maka kekuatan dari dindingnyalah yang akan menentukan kekuatan struktur rumah tersebut. Jadi, meskipun menggunakan bata merah atapun batako, tetap harus diperhitungkan kekuatan dari masing-masing bahan tersebut.
Perlu saya ingatkan juga, bahwa jika anda menggunakan batako sebagai dinding rumah anda, maka anda harus tahu dahulu tentang bentuk dan struktur dari batako itu sendiri. Batako dalam proses pembuatannya tidak dibuat dalam bentuk yang utuh persegi, tetapi pada bagian tengah batako dibuat lubang. Fungsi dari lubang pada bagian tengah batako adalah untuk mengurangi penggunaan materialnya, sehingga bisa lebih hemat material.
Lagi pula jika pada bagian tengah batako tersebut dibuat utuh dan tidak ada lubangnya, maka bobot dari batako tersebut dapat menjadi sangat berat sekali. Karena bobotnya sangat berat, maka hal ini dapat menyulitkan dalam proses pengangkutan dan pengerjaan batako itu sendiri.
Tetapi efek dari lubang pada bagian tengah batako tersebut akan terlihat pada saat anda membuat lubang di tembok, misalnya anda memaku tembok untuk meletakkan foto, lukisan, jam dinding, atapun benda hiasan lain di tembok. Karena jika sampai anda salah membuat lubang, dan mengenai lubang pada bagian tengah batako, maka akan menghasilkan lubang yang cukup besar di tembok.
Karena saya sempat melihat rumah seorang kerabat, yang menggunakan batako sebagai dindingnya, dan dia tidak sengaja saat memaku tembok tersebut pada bagian tengah batako yang berlubang tersebut, untuk memasang sesuatu. Akibatnya lubang yang dia buat dengan menggunakan paku tersebut, terlihat sangat mencolok, karena lubang tersebut terus membesar, dan lubang tersebut sulit untuk ditambal, dan meskipun bisa ditambal, tetapi bentuk tambalannya tetap tidak bisa rapi dan tetap menimbulkan bekas.
Mungkin jika bisa saya gambarkan, bahwa lubang pada bagian tengah batako tersebut sebagai sebuah ironi, karena jika ditutup maka akan boros material dan akan membuat berat, yang nantinya juga bisa berpengaruh pada harga jualnya, tetapi jika dibuat berlubang, maka bisa membuat lubang di dinding pada saat akan memasang sesuatu di tembok.
Karena itu kebanyakan di daerah sekitar rumah saya, batako hanya digunakan untuk membuat pagar tembok, dan jarang ada yang menggunakannya sebagai dinding rumah tinggal. Menurut beberapa orang, bahwa jika menggunakan bahan batako, maka proses pengerjaanya akan lebih cepat, sehingga lebih hemat ongkos pengerjaan. Lagi pula, ada yang menggunakan batako, tetapi biasanya dinding tersebut tidak akan dibuat untuk masang sesuatu, sehingga akan tetap aman. Karena jika sampai berlubang, maka resikonya cukup lumayan.