Mungkin kita lebih mengenal kayu lapis ini sebagai papan triplek, karena jenis papan triplek adalah jenis yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia dan yang dibuat di dunia. Penyebutan triplek sendiri sebenarnya karena papan ini terdiri dari tiga lapisan, selain itu nama asli dari papan ini adalah three-ply, tetapi mungkin karena lidah orang Indonesia sulit untuk mengucapkan kata tersebut, maka untuk memudahkan penyebutannya akhirnya disebut sebagai triplek.
Kayu lapis begitu banyak digunakan oleh penduduk dunia (termasuk di Indonesia), karena memang memiliki begitu banyak kelebihan, bila dibandingkan dengan produk papan kayu jenis lain lain. Misalnya kayu lapis lebih kokoh, lebih tahan retak, lebih tahan susut dan lebih tahan bengkok.
Bahkan dalam kondisi cuaca yang panas dan kelembaban tinggi, kemampuan dari kayu lapis lebih kuat dari pada kebanyakan papan kayu pada umumnya. Jika, papan kayu biasa sudah mengalami muai-susut, pecah, melengkung, maka kondisi kayu lapis lebih stabil, sehingga tetap dalam kondisi semula, dalam kurun waktu yang lebih lama.
Selain itu ukuran dari papan kayu lapis yang cukup besar dan lebar, akan lebih memudahkan konsumen dalam membentuknya menjadi berbagai fungsi. Selain itu permukaan kayu lapis yang sudah halus, dan cukup bagus, akan semakin memudahkan konsumen dalam proses finishing, bahkan tanpa finishing juga papan ini sudah cukup bagus.
Dengan proses pembuatan yang cukup mudah, maka kayu lapis dapat diproduksi di banyak tempat oleh banyak orang, maka dari itu jangan heran jika produk kayu ini menyebar hampir di seluruh penjuru dunia. Hal lain yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat, bahwa produk kayu lapis ternyata dapat didaur ulang, sehingga kayu lapis ini lebih ramah lingkungan.
Mungkin yang paling penting dari proses produksi kayu lapis adalah harganya yang murah, jadi dengan semua keunggulan yang sudah saya sampaikan di atas, tetapi dengan harga jual yang murah, maka saya rasa hal inilah yang menyebabkan kayu lapis menjadi sangat diminati oleh masyarakat.