Kekuarangan Nat Warna Putih pada Pemasangan Keramik

Mungkin di antara anda ada yang tidak tahu artinya nat pada proses pemasangan keramik. Nat adalah garis sambungan yang menghubungkan antara keramik-keramik lantai, biasanya nat dibuat dari campuran semen, air dan terkadang ditambahkan lem.

Karena menggunakan bahan dasar berupa semen, maka warna dari nat kebanyakan akan mengikuti warna dari semen yang digunakan, misalkan saja jika semen yang digunakan adalah semen abu-abu, maka nat yang dihasilkan akan berwarna kehitaman. Demikian juga jika semen yang digunakan adalah semen putih, maka warna natnya akan menjadi putih.

Meskipun sekarang ada juga cat khusus yang bisa digunakan untuk mewarnai nat, tetapi karena pekerjaannya cukup memakan waktu, tenaga, dan uang, maka sepertinya banyak orang yang tetap akan menggunakan warna nat asli seperti warna semen yang digunakan.

Pada artikel ini saya ingin menjelaskan bahwa penggunaan nat yang berwarna putih (karena menggunakan semen putih), banyak dipilih orang yang menggunakan keramik dengan warna dasar putih. Pemilihan warna nat yang senada dengan warna keramik, menurut sebagian orang akan menambah keindahan keramik yang digunakan. Intinya warna keramik dan sambungannya akan nampak senada, sehingga lebih nampak menjadi satu kesatuan.

Berbeda dengan lantai keramik berwarna cerah yang disusun dengan menggunakan nat berwarna hitam, penggunaan seperti ini akan menimbulkan kesan parsial dari lantai, sehingga terlihat seperti terkotak-kotak.

Hanya saja ternyata penggunaan warna putih sebagai nat, saya rasa kurang tepat. Hal ini karena warna putih pada nat, sangat rentan sekali terkena kotor, apalagi jika keramik tersebut berada pada area sirkulasi (daerah yang sering dilewati untuk berjalan), maka daerah ini akan lebih cepat untuk menjadi kotor.

Jadi lama-kelamaan warna nat yang sebelumnya putih akan perlahan-lahan menjadi krem, dan biasanya jika sudah lebih lama lagi, maka warnanya akan menjadi coklat. Hanya saja, karena perubahan warna ini tidak terjadi secara serempak pada seluruh permukaan lantai, maka hal ini bisa mengesankan kotor, jorok, kurang bersih atau kurang terawatnya lantai. Meskipun pada kenyataannya lantai tersebut sudah dibersihkan secara rutin.

Hal ini berbeda dengan nat yang memang sudah menggunakan warna gelap sejak awal. Warna ini akan tetap sama semenjak awal, bahkan jika anda jarang membersihkan lantai tersebut, maka kondisi nat tersebut tidak akan mengalami pemudaran warna atau perubahan warna.

Sehingga karena tidak ada pemudaran ataupun perubahan warna, maka banyak orang yang kemudian menganggap bahwa nat yang berwarna gelap, akan terlihat lebih rapi dan bersih, dari pada nat yang berwarna putih.

Meskipun terkadang memang warna yang nampak di permukaan tidak menggambarkan kondisi yang sesungguhnya, tetapi jika sudah berhadapan dengan asumsi orang, maka terkadang kita tidak akan dapat membantahnya.

Tinggalkan Balasan