Biasanya pada saat baru saja dipasang, maka kondisi engsel pintu masih sangat baik, sehingga putaran engsel terasa sangat sempurna. Dan setelahdigunakan beberapa tahun, maka minyak pelumas yang melapisi engsel tersebut akhirnya habis dan mengering.
Karena pintu tersebut tidak memiliki pelumas, maka saat pintu dibuka, bagian-bagian engsel tersebut akan saling bergesekan antara yang satu dengan yang lain, dan karena gesekan inilah, maka pintu tersebut akan menimbulkan suara berdecit ketika dibuka-tutup.
Secara sederhana hal yang harus kita lakukan untuk membuat pintu tersebut dapat terbuka dengan senyap seperti sebelumnya adalah dengan memberikan minyak pelumas yang baru pada engsel pintu tersebut. Tetapi dari sekian banyak benda yang saya gunakan untuk melumasi engsel tersebut, ternyata tidak semuanya dapat berjalan sesuai keinginan.
Misalnya dulu saat masih banyak dijual minyak tanah, saya masih sering melumasi engsel pintu menggunakan minyak tanah. Memang jarak waktu pelumasan yang satu dengan yang berikutnya agak singkat, yaitu kurang dari satu tahun.
Tetapi ada beberapa hal sehingga tidak menggunakan minyak tanah lagi, misalnya saya merasa kesulitan saat menyiramkan minyak tanah pada engsel pintu, sehingga sering terjadi bahwa minyak tanah yang saya siramkan mengalir kemana-mana.
Masalah lain yang membuat saya tidak menggunakan minyak tanah, karena pada saat itu minyak tanah semakin sulit untuk didapatkan, dan kalaupun ada maka harganya sangat mahal.
Selain minyak tanah, sebenarnya saya sudah pernah menggunakan bensin dan juga solar (cuma saya lupa merk dari bensin dan solarnya), yaitu ketika minyak tanah sudah semakin sulit untuk didapatkan. Tetapi permasalahannya mirip seperti minyak tanah, saya sulit untuk mengontrol lelehan dan percikan bensin dan solar saat diteteskan pada engsel pintu.
Sedangkan waktu untuk pemberian bensin dan solar, kira-kira mirip seperti saat diberi minyak tanah, kira-kira engsel tersebut perlu dilapisi setiap tahunnya.
Jika dilihat dari segi waktu yang paling lama dalam pemberian pelumas pada engsel pintu, maka oli dan oli bekas kendaraan bermotor adalah pelumas yang paling lama jangka waktu pemberiaannya.
Tetapi permasalahan yang saya hadapi ketika menggunakan oli mesin kendaraan sebagai pelumas engsel pintu, adalah kondisi engsel, kusen, daun pintu dan lantai yang menjadi kotor. Jika sampai tersenggol pakaian, maka noda bekas oli tersebut terkadang sulit untuk dihilangkan, meskipun sudah dicuci.
Tetapi sekarang ini, saya lebih menyukai untuk menggunakan pelumas rantai motor, untuk melumasi engsel pintu. Hal ini karena pelumas rantai lebih mudah untuk digunakan atau bisa dikatakan tidak ribet, sehingga dalam penggunaannya, pelumas rantai tidak sampai meluber kemana-mana.
Selain itu waktu untuk pemberiaannya juga cukup lama, mungkin hampir sama seperti saat menggunakan oli mesin kendaraan. Dan ditambah lagi saat saya menggunakan pelumas rantai sepeda motor, maka kondisi engsel, kusen dan daun pintunya tidak menjadi kotor seperti saat menggunakan oli, jadi cukup aman untuk pakaian.