Proses Pengirman Genting yang Dibenci oleh Sopir Pengangkutnya

Karena beberapa waktu ini saya sangat sering bersinggungan langsung dengan masalah genting, maka dari itu saya sempat mendengarkan curhat dari sopir-sopir yang biasa mengangkut genting, bahwa ada banyak hal yang menyebabkan mereka rugi saat harus mengirim genting tersebut.

Untuk sopir yang curhat tersebut berasal dari banyak tempat dan kebanyakan mereka adalah sopir bagi pengrajin genting yang ada di Trenggalek dan juga Tulungagung. Hanya saja untuk kota pengiriman gentingnya bisa sampai seluruh Jawa Timur, bahkan sampai luar provinsi juga.

Mungkin masalah umum yang mereka alami adalah jarak yang jauh dengan muatan yang cukup berat, lalu medan yang mereka hadapi naik turun gunung. Dengan kondisi jalan yang tidak sepenuhnya mulus, karena jalur luar kota kenbanyakan banyak yang berlubang, dan untuk aspal yang bagus juga banyak yang melangami gelombang.

Maka dengan kondisi seperti itu, hal yang paling ditakutkan oleh sopir-sopir adalah mutatan genting mereka, yang bisa saling berantukkan sehingga menyebabkan banyak genting yang pecah. Meskipun genting yang mereka bawa cukup kuat walaupun diinjak, tetapi jika kondisi muatannya penuh dengan jalan yang ditempuh terlalu banyak lubang dan bergelombang, maka genting-genting tersebut akan saling terantuk satu sama lain, dan sangat riskan mengalami pecah.

Bahkan jika sampai jumlah genting yang pecah, melebihi jumlah bonusnya, maka dapat dipastikan mereka akan mendapat omelan dari bos mereka.

Selain jalan berlubang dan bergelombang, ada salah seorang sopir yang sering mengirimkan genting ke wilayah Kota Malang, mengatakan bahwa dia juga sangat benci jika harus pergi arah Selatan Kota, karena di sana terlalu banyak daerah zoss (zona aman sekolah), yaitu dimana jalan yang banyak lubang dan bergelombang, tetapi masih ditambah dengan garis kejut yang cukup banyak dan masih ditambah lagi dengan garis kejut menyilang sejauh beberapa ratus meter pada sisi kiri jalan.

Mungkin tujuan pemerintah kota agar kendaraan yang melewati daerah tersebut berjalan lebih lambat, ternyata tambahan goncangan yang dihasilkan dari garis kejut dan juga kondisi jalan yang buruk, dapat membuat muatan genting cukup banyak yang pecah,

Karena itu saya merasa kaget, saat ada sopir genting yang membawa ban motor bekas dalam jumlah yang banyak, dan saat saya tanyakan tujuan membawa ban motor tersebut, maka dia mengatakan bahwa ban tersebut akan menjadi bantalan bagi genting yang dibawanya agar saat melewati goncangan ataupun saat melewati jalan yang menanjak, muatan genting yang dibawanya tidak saling berbenturan dengan dinding bak truk.

Jadi, tujuannya agar dapat mengurangi jumlah genting yang pecah. Meskipun, pada kenyataannya akan tetap saja ada genting yang pecah selama perjalanan tersebut, tetapi jumlahnya tetap lebih kecil jika dibandingkan dengan tidak menggunakan ban bekas sama sekali. Cara ini ternyata dia pikirkan cukup lama, dan terpikirkan karena melihat muatan genting yang dia bawa jauh-jauh, ternyata banyak yang pecah.

Tinggalkan Balasan