Memang setiap sistem pembayaran pekerja, selalu ada sisi kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dari sistem pembayaran secara borongan, yaitu karena pekerja sudah tahu berapa nilai pekerjaannya, maka biasanya mereka akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan.
Biasanya agar pekerjaan tersebut dapat selesai dengan waktu lebih cepat, maka mereka akan menambah jumlah pekerja, menambah waktu bekerja, atau menggunakan bantuan teknologi. Memang biasanya dengan melakukan hal seperti ini harga pekerjaan mereka akan lebih mahal, tetapi pastinya mereka akan diuntungkan jika bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat, jadi mereka bisa melanjutkan ke pekerjaan berikutnya.
Mungkin, saat dihitung secara borongan, maka jumlah pembayaran pekerjaan akan nampak lebih mahal, tetapi biasanya pekerjaan yang diselesaikan secara borongan akan lebih cepat selesai. Sedangkan dari sisi pengguna jasa, mereka akan diuntungkan dari kecepatan penyelesaian pekerjaan.
Sedangkan untuk kekurangan dari sistem pembayaran secara borongan, yaitu kita tidak bisa menambah item pekerjaan di tengah jalan, dan jika tetap dipaksakan untuk menambah pekerjaan, maka kita akan dikenakan biaya tambah, sedangkan besarannya tergantung dari perhitungan dan kesepakatan.
Tetapi jika kita mengurangi pekerjaan, atau mengganti metode bekerja menjadi yang lebih mudah, maka tidak akan ada potongan harga, jadi jumlah pembayarannya tetap seperti diawal kesepakatan.
Kekurangan lain dari sistem ini, yaitu karena para pekerja tersebut harus bekerja secepat mungkin, maka biasanya ada satu-dua hal yang membuat kita kurang berkenan, atau dengan kata kasar bahwa kualitas pekerjaanya menjadi jelek. Dan jika tidak bisa ditemukan solusinya, maka biasanya akan muncul percekcokan, dan ini sering terjadi.
Jadi, saat kita menggunakan sistem pembayaran secara borongan, maka usahakan agar rincian pekerjaan harus dibuat sedetail mungkin. Hal ini agar tidak menjadi polemik pada saat pengerjaannya, dan jika memang akan ada pekerjaan tambah, maka sebaiknya dibicarakan dahulu di depan, agar bisa didapatkan solusi terbaiknya.
Selain itu, dalam sistem borongan sebaiknya pembayaran tukang tidak dilakukan dalam sekali bayar, tetapi baiknya dilakukan minimal tiga kali. Yaitu diawal, ditengah lalu yang terakhir saat pekerjaan sudah selesai dan sudah diserah terimakan.
Tujuan dari pembagian sistem pembayaran, yaitu agar tukang tidak kabur ketika sudah dibayar penuh (dan ini sudah sering terjadi). Jadi, jika tukang kabur saat sudah dibayar, maka yang dirugikan adalah pemilik bangunan.