Menghasilkan Campuran Beton yang Baik

Perbandingan yang umum digunakan untuk campuran beton, baik itu yang digunakan di proyek-proyek ataupun yang digunakan untuk pekerjaan rumah tinggal. Perbandingan tersebut adalah 1 : 2 : 3, maksud dari perbandingan ini adalah kita memerlukan satu bagian semen, lalu dicampur dengan dua bagian pasir, lalu dicampur dengan tiga bagian batu koral/split/pecah.

Untuk menentukan bagian tersebut kita bisa menggunakan satuan kilogram, yaitu satu kilogram semen, dicampur dengan dua kilogram pasir, dan dicampur lagi dengan tiga kilogram batu pecah. Tetapi cara ini sepertinya jarang sekali digunakan karena terlalu ribet dalam implementasinya di lapangan. Cara yang paling sering digunakan adalah menggunakan satuan ember, jadi satu ember semen kita campur dengan dua ember pasir, lalu dicampur lagi dengan tiga ember batu split.

Sebenarnya kalau kita menggunakan takaran kilogram, maka beton yang dihasilkan dapat lebih baik, bila dibandingkan dengan menggunakan takaran ember. Hal ini karena takarannya lebih tepat, sehingga campuran yang dihasilkan juga lebih baik.

Setelah campuran 1 : 2 : 3 tersebut telah selesai dicampur, maka kita dapat mulai untuk mencampurnya dengan air. Fungsi air di sini adalah sebagai bahan untuk mengaktifkan kandungan yang ada di dalam semen sehingga memiliki sifat yang dapat merekatkan semua bahan pembuat beton tersebut. Setelah campuran tersebut selesai maka kita tinggal memasukkannya pada begisting yang sudah kita siapkan terlebih dahulu sebelumnya. Perlu diingat bahwa jika kita menggunakan air yang lebih sedikit maka campuran tersebut tidak dapat tercampur dengan sempurna. Tetapi jika kita memberikan air terlalu banyak, maka saat kita menuang campuran beton pada begisting, air akan menyembur keluar, sedangkan pasir dan batunya akan tenggelam ke bagian bawahnya. Jadi dalam memberikan air ke dalam campuran beton, harus dalam takaran yang pas.

Jika bahan yang kita gunakan tersebut adalah bahan yang memiliki kualitas yang baik, lalu dengan cara pencampuran yang baik, maka kita bisa saja mendapatkan hasil adukan untuk K 250 (kualitas beton, mampu menahan tekanan gaya sampai 250N/m²).

Tinggalkan Balasan